Inilah Lima Mitos Soal Mata yang Masih Saja Dipercaya

Ilham Pradipta M.
,
Hery Prasetyo

Tim Redaksi

mitos soal mata yang masih dipercaya
mitos soal mata yang masih dipercaya

Intisari-Online.com – Akibat informasi yang salah mengenai mata, tak menutup kemungkinan kita menjadi salah langkah untuk menjaga kesehatan mata. Maka, sangat perlu mengetahui apakah pemahaman selama ini hanya sekadar mitos. Yuk, berkenalan dengan lima mitos soal mata ini.

1.Mitos: Iritasi atau keluhan pada mata bisa sembuh dengan basuhan rebusan daun sirih

Iritasi atau keluhan pada mata
Sayangnya, hal ini adalah salah besar dan berakibat fatal. Apa pasal? Selidik punya selidik daun sirih umumnya mengandung jamur. Nah, jika kornea mata yang dibasuh kebetulan sedang terluka, jamur pun bisa tumbuh di sana. Alhasil, infeksi jamur bisa menyebabkan infeksi kornea mata sehingga bisa mengakibatkan kebutaan. Mengerikan, bukan?Flying Eye Hospital, Pesawat Rumah Sakit Mata Pertama Di Dunia.

2. Mitos: minus pada mata bisa hilang dengan minum jus wortel teratur

Mitos: minus pada mata bisa hilang dengan minum jus wortel teratur
Mungkin beberapa di antara dari kita sering mendengar mitos yang satu ini. Padahal, anggapan ini tidak tepat. Meskipun vitamin A memang baik untuk mata, tapi tidak ada hubungannya dengan mata minus atau silender.

Mata minus atau silender ini disebabkan akibat kelainan anatomis seperti sumbu bola mata yang memanjang, kelainan kelengkungan kornea, dan sebagainya, sehingga mengakibatkan sinar jatuh tidak tepat di retina. Nah, umumnya hal ini bersifat genetik, alias keturunan. So, mengonsumsi vitamin apa pun tak akan bisa mengoreksi keadaan tersebut. Namun, ceritanya beda lagi kalau ditangani dengan operasi seperti LASIK.

3. Mitos: menonton televisi terlalu dekat bisa merusak mata

Mitos: menonton televisi terlalu dekat bisa merusak mata
Biasanya mitos yang satu ini kerap kita temukan pada orangtua yang menasihati anaknya bila menonton terlalu dekat. Padahal, yang perlu dipahami, kita patut mencurigai bila anak menonton televisi terlalu dekat. Sebab kemungkinan ia sudah mengalami kerusakan mata sehingga pandangan jarak jauh terganggu.

Menurut penelitian, melihat terlalu dekat dalam waktu yang lama, seperti bermain video game, dapat memicu timbulnya mata minus. Namun, pada usia 18 tahun ke atas umumnya perkembangan bola mata sudah berhenti. Jadi, menonton TV terlalu dekat, bermain video game, atau membaca dalam cahaya remang akan memicu mata lelah bahkan buram, walaupun tidak permanen. Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Sederhana saja: istirahatkanlah mata Anda.

4. Mitos: jangan melihat bayi dari atas kepalanya, nanti mengakibatkan mata juling

Mitos: melihat bayi dari atas bisa mengakibatkan mata juling
Untungnya, hal ini tidak benar adanya. Juling (strabismus) disebabkan karena kelainan otot, saraf mata, atau adanya penyakit yang menyertai seperti katarak kongenital, tumor mata, dan sebagainya. Jadi, tak ada hubungannya engan kebiasan bayi melihat.

5. Mitos: semua obat tetes mata untuk semua jenis penyakit mata

Mitos: semua obat tetes mata untuk semua jenis penyakit mata
Hati-hati, yang satu ini sangat tidak benar dan berbahaya. Diagnosis untuk penyakit mata itu amat banyak. Bahkan, mata merah saja penyakit dan obatnya macam-macam. Nah, efek obat yang salah justru malah memperparah penyakit mata. Contoh, obat tetes mata yang mengandung steroid tanpa pengawasan dokter, justru bisa membuat peninggian tekanan bola mata sehingga mengakibatkan glaukoma. Bahkan, bisa mengancam penglihatan permanen.

Artikel Terkait