Intisari-Online.com - Anda yang berkecimpung di dunia kebugaran pasti melihat perkembangan yang aneh. Under Armour (UA), perusahaan pembuat pakaian olahraga, sibuk membeli beberapa aplikasi kebugaran seperti Map My Run, Endomondo, dan My Fitness Pal. Ini merupakan salah satu strategi untuk menyatukan layanan penjejak aktivitas dan peralatan yang dipakai dalam satu merek.
Maka, menjadi tidak mengejutkan jika UA melangkah lebih jauh dengan membuat terobosan: earphone yang sekaligus sebagai pemantau denyut jantung.
Selama ini pemantau denyut jantung saat beraktivitas terpasang di dada. Masalahnya jika pemasangan kurang tepat pembacaan menjadi kurang akurat. Lalu muncul pemantau denyut jantung di pergelangan tangan.Sayangnya, pembacaan di sini juga kurang akurat karena selama beraktivitas, seperti lari, pemantau denyut jantung tadi rentan bergeser..
(Amankah Menggunakan Earphone Saat Bersepeda?)
Nah, menggandeng merek audio kondang,JBL, Under Armour membuat earphone yang sekaligus sebagai pemantau denyut jantung. Namanya UA Sport Wireless Heart Rate. Sebuah sensor membaca bagian dalam telinga yang terdapat pembuluh darah yang mengalir dari dank e otak. Karena posisi pemantau relative stabil, maka pembacaan pun relative akurat.
Sayangnya, kelemahan utama dari earphone ini adalah ukurannya yang tidak semua orang bisa nyaman. Selain itu tidak semua orang suka telinganya disumpel dengan pelantang seperti ini. Makanya, review.com memberi nilai 4 dari skala10 untuk alat ini.
Bagaimanapun juga, UA sudah memberi pilihan lain dalam memantau denyut jantung. Earphone ini bisa dibeli dengan harga AS$200 (sekitar Rp2,6 juta).
(BioSport In-Ear, Earphone Pintar dari Intel)