Advertorial

Ngawur! Hanya Demi Beli Kucing Mahal, Direktur Keuangan Ini Korupsi Hingga Rp6,9 Miliar

Aulia Dian Permata
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Intisari-Online.com - Apa jadinya saat seseorang sudah tergila-gila pada suatu hal?

Sudah pasti mereka rela melakukan segalanya demi bisa memenuhi keinginan mereka.

Namun dalam hal hobi, rasanya kali ini Matthe Farrimond yang jadi juara nekatnya.

Bayangkan saja, Farrimond bahkan sampai korupsi uang perusahaannya hingga Rp6,9 miliar hanya demi memenuhi hobinya memelihara kucing.

Tak sembarang kucing yang dibeli oleh Farrimond karena dia memang sangat hobi memelihara kucing.

Baca Juga:Tak Perlu Kesakitan! Ini Cara Mudah Mengeluarkan Duri dan Serpihan Kayu dari Kulit

Dia membeli beberapa pasang kucing dari golongan ras mahal dan memiliki sertifikat pedigree.

Satu ekor kucing jenis seperti itu saja bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Pria berusia 41 tahunyang berasal dari Buckshaw Village, Chorley, Inggris setidaknya mengumpulkan uang hasil korupsinya sebanyak 12 kali transaksi.

Semua dilakukan dengan mengambil uang dari perusahaan tempatnya bekerja bahkan dengan mengambil uang yang seharusnya digunakan sebagai uang sumbangan amal.

Posisinya sebagai direktur keuangan sanga memudahkan Farrimond menandatangi berbagai dokumen amal sekaligus menggelapkan dananya.

Kepolisian Manchester menjelaskan bahwa Farrimond dan pasangannya punya gaya hidup berlebihan yang tak mampu mereka penuhi dengan gaji pokoknya.

Selain membeli kucing-kucing mahal bersertifikat, Farrimond juga membeli mobil dan rumah mewah dengan uang curiannya itu.

Awalnya semua aksinya berjalan mulus hingga akhirnya seorang pekerja menemukan ada dua cek atas nama yayasan amal yang telah dicairkan ke rekening Farrimond.

Kini untuk menebus kesalahannya, Farrimond dituntut penjara selama empat tahun dan mengembalikan semua dana curiannya.

"Dia harunya memang malu karena telah korupsi. Tapi lebih malu lagi karena yang dia ambil adalah sebagian besar dana untuk amal," kata Kate Riley, salah satu penyidik untuk kasusnya.

Kasus Farrimond ini benar-benar bisa dijadikan pelajaran agar dalam hidup, pasak tak boleh lebih besar daripada tiang.

Baca Juga:Bukan Urusan Diplomasi, Ini Alasan Pangeran William Mengunjungi Israel, Sangat Mengharukan!

Artikel Terkait