Advertorial

Lewat Pemindaian Otak, Para Ilmuwan Tahu Lagu yang Anda Dengarkan di Komputer

Muflika Nur Fuaddah
Moh. Habib Asyhad
Muflika Nur Fuaddah
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-Online.com- Cukup dekat dengan membaca pikiran, para ilmuwan kini dapat mengidentifikasi lagu yang didengarkan orang melalui komputer.

Yakni dengan pindaian otak menggunakan scan fMRI yang mampu ukur aliran darah dan aktivitas otak.

Penelitian ini membantu kita memahami bagaimana pikiran bereaksi terhadap musik.

Lebih jauh, nantinya kita bahkan bisa menyusun lagu menggunakan pikiran kita.

Baca Juga:Catat ya Wanita, Jangan Pernah Lakukan 4 Hal Ini di Organ Intim atau Anda Akan Menyesalinya

"Meskipun masih nampak jauh untuk diwujudkan, penelitian ini dapat menjadi langkah awal untuk mewujudkannya kelak," kata para peneliti.

Eksperimen dilakukan dengan menggunakan sistem encoding-decoding, di mana sistem komputer memantau pola aktivitas otak yang disebabkan oleh lagu-lagu tertentu.

Yakni bagian mana dari otak yang menyala dan kapan waktu tepatnya.

Mereka kemudian mencoba untuk mengidentifikasi lagu yang tepat lagi hanya dari data fMRI.

Baca Juga:(Foto) Inilah 10 'Selfie' Teraneh yang Hanya Dilakukan Orang India, Dijamin Bikin Tertawa Geli!

Enam relawan dimainkan 40 buah musik yang meliputi musik klasik, rock, pop, jazz, dan lain-lain.

Perangkat lunak yang terhubung ke pemindai fMRI dilatih untuk mengukur aktivitas otak terhadap fitur-fitur musik termasuk nada suara, dinamika, ritme, dan timbre.

Ketika analisis selesai, beberapa lagu diulang, dan sistem komputer harus menebak lagu mana yang dipilih.

Ketika komputer diberi pilihan A atau B, ia dapat memilih secara tepat.

Baca Juga:Atlet Kidal Dikatakan Lebih Cerdas, Inilah 5 Atlet Bulu Tangkis Kidal di Indonesia

Ini memang bukan kali pertama para ilmuwan mencoba memetakan lagu melawan aktivitas otak.

Namun eksperimen kali inilebih mendalam dengan pilihan lagu yang lebih luas dan daftar putar yang lebih bervariasi dari penelitian sebelumnya.

Lebih jauh ke depan, para peneliti mengatakan, teknik semacam ini dapat digunakan untuk mencari melodi yang paling disukai orang.

Atau sebaliknya yang paling tidak disukai.

Baca Juga:Orang Yahudi Terkenal Cerdas, Ketahuilah 7 Faktor Penyebabnya Ini

Akhirnya, teknik baru bahkan dapat diterapkan untuk membantu orang yang memiliki masalah dengan halusinasi pendengaran.

Meski masih harus dibutuhkan lebih banyak data.

Baca Juga:Ketika Masuk 30 Tahun, Ini yang Akan Terjadi pada Selera Musik Anda

Artikel Terkait