Di Inggris, Penjualan Piringan Hitam Bisa Mengalahkan Penjualan Musik Digital

Bramantyo Indirawan
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Penjualan piringan hitam berhasil mengalahkan sekitar 5 miliar rupiah dibandingkan musik digital di minggu ke-48 tahun 2016.
Penjualan piringan hitam berhasil mengalahkan sekitar 5 miliar rupiah dibandingkan musik digital di minggu ke-48 tahun 2016.

Intisari-Online.com – Dahulu kala kita mendengarkan musik melalui beberapa media yaitu piringan hitam, kaset pita, hingga cd. Di zaman modern ini semua lebih mudah. Tinggal mencarinya di internet dan apabila tertarik kita bisa mengunduh atau melakukan streaming.

Tentunya media tradisional yang memiliki fisik mengalami kekalahan dalam penjualannya. Musik digital seakan merevoluisionerkan dunia musik dengan kemudahan dan kecepatannya. Beda cerita di Inggris Raya, penjualan musik digital ternyata dapat dikalahkan juga oleh.. Piringan hitam!

(Pria Ini Menemukan Surat yang Mengharukan di dalam Piringan Hitam)

Pada minggu ke-48 tahun 2016, penjualan piringan hitam berhasil meraup keuntungan sebesar £2.4 miliar (sekitar Rp39 miliar) sedangkan musik digital berada di angka £2.4 miliar (sekitar Rp34 miliar). Data yang disampaikan oleh Entertainment Retailers Association (ERA) ini menunjukkan perubahan signifikan dalam cara masyarakat mendengarkan musik.

Padahal pada bulan November di tahun 2015 penjualan musik digital mencapai £4,4 miliar (sekitar 73 miliar) sehingga mengalahkan piringan hitam yang hanya meraup keuntungan sebesar £1,2 miliar (sekitar 19 miliar).

Lantas apa yang meningkatkan penjualan musik “fisik” ini? ERA mengatakan ada beberapa alasan. Pertama, piringan hitam menjadi kado atau hadiah yang baik saat mendekati natal dan tahun baru, berbeda dengan musik digital yang tidak ada bentuknya.

(Empat Kota Terbaik untuk Para Pecinta Piringan Hitam)

Kedua, kini banyak toko dan gerai yang menjual kembali piringan hitam di Inggris. Sebut saja Tesco, Sainsbur, dan HMV. Dahulu kala tentunya beberapa toko ini telah menjual piringan hitam sebelumnya, tetapi sempat digantikan oleh kaset atau cd dan kini kembali lagi bagaikan siklus.

Ingin tahu alasan yang terakhir? Halaman selanjutnya akan memberikan jawabannya.

Artikel Terkait