Advertorial

Batuan Ini Ternyata Hidup, Bahkan Mampu Mengubah DNA-nya Sendiri Lho!

Muflika Nur Fuaddah
Moh. Habib Asyhad
Muflika Nur Fuaddah
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-Online.com- Apakah Anda termasuk penikmat pantai dan lautan beserta segala isinya?

Jika iya, Anda pasti sudah tak asing lagi dengan penghuni lautan yang satu ini.

Ya, ia adalah batuan karang yang tengah mmenghadapi tantangan luar biasa akibat pemanasan global.

Dilansir dari Popular Mechanics, (12/6/2018), para ilmuwan di Arab Saudi telah mulai mengamati proses yang unik dari karang-karang.

Baca Juga:Catat ya Wanita, Jangan Pernah Lakukan 4 Hal Ini di Organ Intim atau Anda Akan Menyesalinya

Mereka ternyata dapat mengubah DNA untuk beradaptasi dengan perubahan suhu air.

Proses ini dinamakan metilasi, yakni proses menambahkan metil ke molekul DNA.

Proses ini dapat mengubah cara informasi DNA dibaca tanpa benar-benar mengubah untai DNA itu sendiri.

Ini adalah salah satu bentuk modifikasi genetik yang paling intensif dipelajari pada mamalia.

Baca Juga:Gigih Menentang AS dan Ancam Akan Menyerang Israel, Presiden Turki Erdogan Sukses Menangkan Pemilu

Para ilmuwan di Universitas Sains dan Teknologi Raja Abdullah (KAUST) telah melihat proses ini dari tahapn penelitian.

Pada dasarnya laut menyerap sekitar sepertiga dari semua karbon dioksida yang dilepaskan ke atmosfer.

Sehingga, semakin banyak karbon dioksida yang manusia hadilkan, maka semakin banyak pula yang akan diserap oleh karang.

Proses menambahkan tingkat karbon dioksida yang tidak sehat ke laut dikenal sebagai pengasaman dan hal ini sangat mematikan.

Baca Juga:Seperti Siluman, PersonelKopaska Ini Seorang Diri dan Tanpa Senjata Menyusup ke Kapal Perang Malaysia Lalu Mengusirnya

Penelitian dilakukan olah para ilmuwan KAUST dengan menempatkan koloni-koloni karang dalam tangki air dengan berbagai tingkat pengasaman dan mengukur hasilnya selama dua tahun.

Ternyata karang itu mulai melakukan metilasi DNA sendiri.

"Kami melihat bahwa karang yang tumbuh di bawah kondisi yang lebih asam memiliki tingkat metilasi DNA yang lebih tinggi," kata ahli genetika Yi Jin Liew.

Karang adalah salah satu spesies yang paling tangguh di Bumi, namun mereka tengah mengalami ancaman pemanasan global.

Baca Juga:Bayi Malang Dibuang di Luar Resto, Wanita Baik Hati Lakukan Tindakan Tak Terduga

Artikel Terkait