Advertorial

Meski Kapal Perangnya Dihantam Pesawat Kamikaze Jepang, Komandan Kapal Ini Memerintahkan agar Sang Pilot Dimakamkan Secara Terhormat

Agustinus Winardi
Moh. Habib Asyhad
Agustinus Winardi
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Meski Kapal Perangnya  Dihantam Pesawat Kamikaze Jepang Komandan Kapal Ini  Memerintahkan Agar Pilotnya Dimakamkan Secara Terhormat
Meski Kapal Perangnya Dihantam Pesawat Kamikaze Jepang Komandan Kapal Ini Memerintahkan Agar Pilotnya Dimakamkan Secara Terhormat

Intisari-Online.com -Pada Perang Dunia II, awalnya pasukan Jepang berhasil merajai medan perang di kawasan Asia Pasifik dan sempat membuat tak berdaya pasukan Sekutu.

Tapi setelah pasukan Sekutu (AS) berhasil memenangkan pertempuran laut di Midway (1942) pasukan Jepang pun mulai terdesak di berbagai medan pertempuran.

Pada 1944, setelah kekuatan militer di Asia Tenggara berhasil dilumpuhkan Sekutu, kekalahan Jepang dalam PD II seperti berada di pelupuk mata.

Ketika pasukan Sekutu mulai mengarahkan kekuatan militernya untuk menguasai pulau Okinawa pada bulan April 1945 pasukan Jepang pun mengalami kepanikan.

Pasalnya Okinawa merupakan pertahanan terakhir Jepang dan jika pulau yang dikeramatkan itu sampai jatuh ke tangan Sekutu maka daratan Jepang pun tidak memiliki pertahanan lagi.

Baca juga:Ketika Pilot Kamikaze Ciut Melaksanakan Misi Bunuh Diri karena Lebih Mencintai Kehidupan dan Hatinya

Semua pasukan Jepang kemudian bertekad untuk mempertahankan pulau Okinawa sampai mati dan mereka akan bertempur dengan segala cara.

Salah satu strategi pasukan Jepang untuk menghambat pasukan Sekutu yang sedang mengerahkan kapal-kapal perang dan pesawat-pesawat tempur menuju Okinawa adalah melaksanakan serangan bunuh diri menggunakan pesawat.

Serangan mematikan menggunakan pesawat-pesawat yang dipenuhi bahan peledak lalu ditabrakkan ke kapal-kapal perang Sekutu itu kemudian dikenal dengan nama serangan kamikaze.

Kapal-kapal perang Sekutu pun segera menjadi korbannya dan lebih dari 7000 pelaut Sekutu tewas akibat serangan kamikaze itu.

Pasa awalnya pasukan Sekutu sempat kebingungan untuk menghadapi serangan kamikaze Jepang.

Baca juga:Death March: Long March Maut yang Sebabkan Puluhan Ribu Pasukan Sekutu Tewas di Filipina pada PD II

Pasukan sekutu, umumnya, selain bingung dan takut juga sangat membenci serta sulit menerima serangan taktik kamikaze itu dengan nalar mengingat kamikaze tidak mungkin dilaksanakan oleh para pilot Sekutu.

Tapi setelah kapal-kapal perang Sekutu berlayar dalam formasi tertentu pesawat-pesawat kamikaze banyak yang rontok akibat dihantam meriam penangkis serangan udara yang ditembakkan sejumlah kapal secara serentak.

Namun demikian sejumlah pesawat Kamikaze tetap bisa lolos dari sergapan meriam penangkis serangan udara dan berhasil menghantam sasarannya.

Salah satu pesawat kamikaze bahkan berhasil menabrakkan dirinya ke kapal perang USS Missouri pada April tapi untungnya USS Missouri hanya mengalami kerusakan ringan.

Setelah memadamkan api, para awak kapal USS Missouri yang dikomandani oleh Kapten William Callaghan lalu mengerumuni rongsokkan pesawat dan mayat pilot kamikaze yang ternyata masih berumur remaja.

baca juga:Rekaman Mengerikan Ini Ungkap Bagaimana Belasan Mayat Budak Seks Asal Korea Dibuang oleh Tentara Jepang saat PD II

Biasanya rongsokkan pesawat dan pilotnya akan langsung ditenggelamkan ke laut dengan traktor tanpa ada proses identifikasi sama sekali.

Tapi atas perintah Kapten Callaghan mayat pilot yang sudah tidak utuh itu diperintahkan dimasukkan ke dalam peti dan dilakukan upacara penghormatan secara militer sebelum dikuburkan di lautan.

Perintah Kapten Callaghan yang dianggap aneh itu sempat diprotes para anak buahnya.

Namun setelah Kapten Callaghan memberi tahu bahwa mayat pasukan musuh yang gugur karena membela negaranya harus dihormati dan dimakamkan secara terhormat sesuai Konvesi Jeneva, semua anak buahnya akhirnya menurut.

Upacara militer untuk memakamkan jenasah pilot Kamikaze pun dilakukan dengan penuh hormat dan peristiwa langka itu ternyata diketahui oleh pemerintah Jepang.

Maka ketika Jepang secara resmi menyatakan menyerah kepada Sekutu pada 2 September 1945, kapal USS Missouri yang pernah digunakan untuk memakamkan jenasah pilot Kamikaze dipakai untuk melaksanakan upacara penyerahan Jepang.

Sekutu sengaja menggunakan USS Missouri sebagai simbol perdamaian dan Jepang sendiri sangat menghormati USS Missouri karena telah memperlakukan pilot kamikaze yang gugur secara layak.

Artikel Terkait