Intisari-Online.com – Berita palsu yang beredar saat pemilihan presiden Amerika beberapa waktu lalu sempat menjadi topik hangat. Melihat hal itu, sekelompok pelajar membuat solusi agar kita tidak tertipu dengan berita yang tidak benar.
Empat pelajar ini menciptakan “FiB”, sebuah ekstensi Google Chrome yang bisa menguji keaslian sebuah berita dan postingan di Facebook untuk mencegah beredarnya kabar palsu. Lebih hebatnya lagi, mereka membuat prototipenya hanya dalam waktu 36 jam di acara Hackathon, Universitas Princeton, New Jersey.
(Baca juga: Bikin dan Sebarkan Berita Palsu saat Pilpres AS, Remaja Ini Raup Miliaran Rupiah)
Ekstensi ini belum bisa digunakan publik, namun Anant Goel dari Universitas Purdue, yang turut membuat FiB mengatakan, grup mereka berencana merilisnya Januari mendatang. “Kami ingin membuat bukti bahwa masalah berita palsu di media sosial bisa dihentikan dalam sekala besar,” kata Anant.
Ekstensi Google Chrome ini membantu pengguna internet memisahkan berita palsu dan asli melalui dua model verifikasi. Yang pertama memberikan sumber, link atau gambar berita yang dinilai berdasarkan kredibilitas situs tersebut selama ini. FiB juga mengambil langkah lebih lanjut dengan menguji isi, menyaring kata kunci dan mendapat ringkasan artikel. “Kami menerapkan pencarian kata kunci dan ringkasan berita berkali-kali lipat sehingga akhirnya bisa menilai apakah berita itu benar atau bohong,” tambahnya. Nilai tersebut nantinya yang akan memberikan tanda apakah postingan seseorang “teruji” kebenarannya.
(Baca juga: Duh! Kebanyakan Pelajar Tidak Mengenali Berita Palsu di Media Sosial)
Selama pemilu Amerika kemarin, Facebook dan Google dipenuhi dengan postingan yang tidak berdasarkan fakta -- juga propaganda dari pendukung masing-masing calon. Salah satunya adalah berita palsu mengenai Denzel Washington yang dikatakan mendukung Donald Trump. Parahnya lagi, berita tersebut menyebar dengan cepat di media sosial dan banyak orang tertipu.
FiB saat ini merupakan proyek open source sehingga para pengembang lain bisa membantu empat pelajar tersebut menyempurnakannya. Ekstensi ini bisa digunakan oleh 1000 pengguna. Namun, tim pembuat sedang mengusahakan agar FiB bisa digunakan lebih banyak orang.