Advertorial
Intisari-Online.com - Royal Ascot atau lomba pacuan kuda merupakan salah satu acara Kerajaan Inggris yang berlangsung selama lima hari berturut-turut.
Acara tersebut dihadiri oleh keluarga kerajaan Inggris seperti sang Ratu, Duke dan Duchess of Cambrigde serta Duke dan Duchess of Wessex.
Royal Ascot sudah menjadi tradisi kerajaan sejak tahun 1711 dan semakin meriah sejak 1825.
Dulunya acara ini dihadiri oleh masyarakat kelas atas saja, namun sekarnag semua orang dapat menghadirinya dengan membeli tiket yang dijual panitia resmi.
Baca Juga:5 Fakta Mengejutkan tentang Danau, Salah Satunya tentang Ratusan Danau yang Hilang
Baca Juga:Mulai 1 Juli Tarif Tiket Kereta Api Ekonomi Jarak Jauh Turun Harga, Ini Penjelasannya
Para tamu undangan diharuskan memakai pakaian sopan, mengenakan topi atauheadpiecesdengan pinggiran yang luas dan label nama, termasuk keluarga bangsawan.
Berdasarkan situs Royal Ascot, para pembalap kuda bersaing untuk mendapatkan hadiah lebih dari 7,3 juta poundsterling atau sekitar Rp136 miliar dan hal ini sekaligus menjadikan Royal Ascot sebagai lomba pacuan kuda paling bergengsi di Inggris.
Namun, di balik bergengsinya sebuah lomba pacuan kuda ternyata ada kuda-kuda yang menderita.
Kisah-kisah mengenai kuda-kuda pacuan yang menderita telah beredar luas sepanjang tahun.
Baca Juga:Di Balik Pemandangannya yang Indah, Danau-danau Ini 'Sembunyikan' Banyak Tengkorak di Dalamnya
1. Ribuan kuda pacu yang gagal dibantai setiap tahun
Di Australia, kuda pacuan yang sudah tidak lagi mampu bertanding dijadikan daging untuk dikonsumsi di Australia Selatan dan Queensland.
Beberapa 'steak kuda' dari kuda-kuda tersebut disajikan di beberapa restoran Melbourne, tetapi sebagian besar diekspor ke negara-negara Eropa seperti Belgia dan Prancis.
2. Kuda balap mati di lintasan
116 kuda pacuan telah mati sejak Melbourne Cup pada 3 November 2015.
Kuda-kuda itu sering menderita cedera tungkai katastropik, serangan jantng dan pendarahan besar yang menyebabkan mereka runtuh dan mati.
Baca Juga:Pascagempa Jepang, Orangtua Ini Temukan Rahasia Memalukan Anaknya di Kamarnya
3. Kuda pacuan yang sakit karena cambuk
Penelitian dan fakta telah menunjukkan bahwa cambuk melukai kuda pacuan.
4. Lintasan dengan rintangan 20 kali lebih berbahaya daripada lintasan datar
Meskipun tidak ada perlombaan yang mengharuskan kuda melompat di acara resmi Spring Carnival lagi, namun kuda-kuda itu tetap berlari sepanjang musim.
Lompatan balap 20 kali lebih berbahaya daripada balap dengan lintasan datar yang membunuh beberapa kuda setiap tahun karena terjatuh pada bagian kepala dan leher atau mematahkan kaki.
Baca Juga:Dikenal Sebagai Pasukan Kejam dan Brutal, Para Personel SS Nazi Ternyata Punya Selera Humor Tinggi
5. Beberapakuda pacuan diberinarkoba atau stimulan
Banyak pelatih berprofil tinggi adalah salah satu contoh penggunaan stimulan untuk mendorong kuda melampaui kemampuan fisik mereka.
6. Kuda yang masih belum cukup umur dijadikan kuda balap
Kuda membutuhkan waktu satu tahun pelatihan dan satu tahun lagi untuk dilombakan, namun kadang kurang dari satu tahun kuda-kuda itu digunakan untuk balapan.
Kuda yang masih sangat muda itu tidak semestinya tidak menempatkan tekanan pada kaki dan pergelangan kaki yang bisa menyebabkan kerusakan.
Peternak juga tidak peduli, selama kuda itu cepat saat usianya masih muda, mereka akan terus membiakkan kuda tanpa mempertimbangkan kesejahteraannya.