Penerjunan pertama dilakukan dari ketinggian 2.300 kaki oleh tiga orang penerjun. Para penerjun diterjunkan dari tiga buah pesawat Churen.
Penerbang Adisutjipto menerjunkan Amir Hamzah, penerbang Iswahyudi menerjunkan Legino, dan penerbang M. Suhodo menerjunkan Pungut.
Penerjunan pertama di alam Indonesia merdeka, yang berlangsung di Pangkalan Udara Maguwo disaksikan oleh Suryadarma sendiri dan Panglima Besar Sudirman serta para petinggi TNI lainnya.
Pada 8 Maret 1947, penerjunan kedua dilakukan di Pangkalan Udara Maguwo, bertepatan dengan momen Wing Day, yaitu hari wisuda kadet penerbang.
Penerjunan kedua dilakukan oleh dua orang penerjun Soedjono dan Soekotjo, dengan dua orang penerbang pesawatnya adalah Gunadi dan Adisutjipto.
Penerjunan disaksikan langsung oleh Presiden Soekarno beserta Wakil Presiden Mohammad Hatta, dan para petinggi TNI termasuk pula masyarakat Yogyakarta.
Menurut Suryadarma, dalam buku Bapak Angkatan Udara Suryadi Suryadarma yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas 2017, Budiardjo sebenarnya adalah penerjun Indonesia pertama.
Budiardjo melakukan terjun payung dari pesawat saat dirinya bertugas di Militair Luhtvaart (AU Belanda).
Meski peristiwa penerjunan itu terjadi secara tidak sengaja, disebabkan pesawatnya ditembak oleh tentara Jepang.
Akibatnya ia terpaksa menerjunkan dirinya dari pesawat yang akan jatuh, Budiardjo tetap merupakan orang Indonesia pertama yang terjun dari pesawat terbang dengan menggunakan parasut.
Namun peristiwa penerjunan Budiardjo terjadi pada era Hindia-Belanda, sedangkan momen penerjunan yang dicatat oleh negara adalah yang dilakukan di masa Republik Indonesia merdeka.
Maka secara resmi Amir Hamzah, Legino dan Pungut diakui sebagai penerjun pertama era Republik Indonesia, dan para penerjun kedua adalah Soedjono dan Soekotjo.
(Sumber Bapak Angkatan Udara Suryadi Suryadarma Penerbit Buku Kompas 2017)
Baca juga: Danau Toba Lahir dari Letusan Maha Dahsyat yang Membuat Bumi 'Berhenti' Selama Enam Tahun
Source | : | dari berbagai sumber |
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR