Seperti Apa ‘Jeroan’ Helikopter Kepresidenan Indonesia?

Ade Sulaeman

Penulis

Kabin helikopter kepresidenan RI.
Kabin helikopter kepresidenan RI.

Intisari-Online.com - Jika foto kabin pesawat kepresidenan RI jenis Boeing Business Jet 2 (BBJ2) sudah pernah beredar beberapa tahun lalu, lain halnya dengan ‘jeroan’ helikopter kepresidenan RI.

Desain luarnya memiliki corak warna yang serupa dengan BBJ2, yaitu warna biru muda di bagian atas tampil mendominasi. Ditambah dengan warna putih di bagian bawahnya, serta tidak lupa garis merah melintang di antara kedua warna tersebut.

(Baca juga: Inilah Wajah Baru Helikopter Kepresidenan RI)

Kabin helikopter kepresidenan RI.
Sama seperti pesawat kepresidenan pada umumnya, kabin pesawat yang dibeli oleh Sekretariat Negara pada 2003 ini juga didesain dengan tampilan yang eksklusif, sesuai dengan standar keamanan sekaligus kenyamanan sebuah pesawat yang secara khusus mengangkut kepala negara.

Kabin pesawat buatan perusahaan Prancis Aerospatiale (kini Airbus Helicopters) bertipe AS-332 Super Puma ini diisi oleh delapan kursi berwarna krem yang terbagi ke dalam dua baris. Karpet berwarna abu-abu menutupi lantai kabin. Tidak lupa sebuah toilet disiapkan di bagian belakang baris kursi-kursi tersebut.

Kabin helikopter kepresidenan RI.
Itu jika melihat ke belakang. Jika melihat ke depan, maka penumpang dapat langsung melihat langsung, tanpa ada pemisah, kokpit pesawat dimana pilot dan kopilot bertugas mengendalikan pesawat.

(Baca juga: Ada Pesawat Buatan PT DI, Mengapa TNI AU Lebih Memilih AgustaWestland AW101 sebagai Pesawat Kepresidenan?)

Kabin helikopter kepresidenan RI.
Pesawat kepresidenan dengan nomor H-3204 ini sendiri baru saja selesai menjalani renovasi (refurbish) oleh PT Dirgantara Indonesia. Refurbish dilakukan seiring dengan tercapainya limitasi operasional dari rotary-wing, yaitu 7.500 jam terbang atau usia pakai 15 tahun.

Sebenarnya ada tiga unit heli AS-332 L2 Skadron Udara 45/VVIP yang sedang menjalani proses refurbish, namun sampai berita ini diturunkan, baru satu pesawat yang selesai. Hal ini diungkapkan oleh Kadiv Maintenance, Repair, Overhaul (MRO) PTDI, Sri Jaka Heri K kepada Angkasa.co.id.

(Adrianus Darmawan)

Artikel Terkait