Intisari-Online.com - Dalam sambutan saat membuka Pameran Indonesia Franchise dan SME Expo (IFSE) di JCC, Jakarta (25/11/2016) Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa jika sebuah kota memiliki gerai Starbucks bisa meningkatkan imej daerah tersebut menjadi kelas internasional.
"Kalau ada Starbucks nya citra sebuah kota langsung sepertinya berkelas internasional meskipun tidak selalu seperti itu," ujar Presiden.
Dengan kata lain, kalau mau merasakan sensasi internasional, datanglah ke Starbucks.
Sesuai dengan label internasional, maka ada hal-hal yang perlu kita ketahui sebelum masuk ke Stabucks untuk pertama kalinya. Biar tidak malu seperti seorang Bapak yang diceritakan oleh seorang wanita yang dipanggil Tjetje di blognya.
Dalam blognya itu Tjetje menulis bahwa memesan kopi di Starbucks itu tak segampang memesan kopi di Warung Kopi di Aceh. Soalnya, Starbucks membuat kombinasi aneka rupa kopi, konon ada ribuan.
Hal pertama yang harus diketahui sebelum memesan minum adalah ukuran gelas: short (tak pernah ada di menu), tall, grande, venti, dan trente (hanya untuk beberapa minuman dingin dan tak ada di menu). Semakin besar kopinya, semakin mahal dan semakin banyak kandungan espressonya. Venti misalnya, mengandung setidaknya 2-3 shots espresso.
Tentukan juga jenis gelas yang mau kita pakai. Mug, tumbler, atau paper cup. "Kalau mau nongkrong mending minta mug aja, jadi enggak nyampah," tulis Tjetje. Sementara kalau ingin diskon Rp3.000, silahkan bawa tumbler sendiri.
O ya, garis-garis di cup plastik Starbucks itu memiliki makna dan merupakan patokan untuk pembuatan minuman.
Kedua, informasikan ke barista tipe kopi yang kita maui: decaf atau half-decaf (separo decaf, separo regular). Maksudnya decaf adalah kopi yang kandungan kafeinnya sudah diturunkan sampai tingkat yang aman untuk dikonsumsi orang kebanyakan.
Juga jenis susu jika tak bisa minum susu sapi. Alternatifnya susu kedelai dengan biaya tambahan tentunya. Kalau sedang diet dan ingin susu yang rendah kalori, bisa juga minta skinny.
(Tjetje memberi saran kalau kita sedang diet mendingan enggak usah ngopi di sini karena jumlah kalorinya bisa ratusan kalori; atau bisa juga minum teh saja.)
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR