Advertorial

Henry VIII, Raja Inggris yang Jadikan Diri Sebagai Kepala Gereja Demi Bisa Menikah Lagi dengan Wanita yang Kemudian Malah Dia Hukum Mati

Tatik Ariyani
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com - Anne Boleyn adalah istri kedua Raja Henry VIII dan ibu dari Elizabeth I.

Anne mungkin juga yang paling terkenal dari keenam istri Henry VIII.

Anne menikahi raja Inggris pada tahun 1533 dan segera melahirkan seorang anak perempuan, diikuti dengan keguguran seorang putra pada kehamilan selanjutnya.

Anne menghabiskan sebagian masa kanak-kanak dan masa remajanya di Eropa.

Baca Juga:Dulu Sempat Viral, Lihat Reaksi Bayi Pikotaro yang sedang Menangis Saat Dengar Lagu PPAP

Baca Juga:Jarang Disorot TV, Kecantikan Anak Mr. Bean Kini Bikin Pria Menelan Ludah

Pada tahun 1514, ayah Anne mengatur agar putrinya menjadi dayang di pengadilan Prancis untuk Ratu Mary, adik Raja Henry VIII.

Anne kemudian melayani Ratu Claude dari Prancis selama hampir tujuh tahun.

Sekembalinya Henry VIII ke Inggris, Anne ditunjuk untuk menunggui istri Henry VIII, Catherine of Aragon.

Penampilan Anne yang menawan membuatnya mendapatkan pengagum di istana.

Baca Juga:Gaya-gaya Nyentrik Potongan Rambut Pesepakbola di Piala Dunia, Bikin Tersenyum Geli!

Sebelum mengejar Anne, Henry VIII sudah berselingkuh dengan saudara perempuan Anne, Mary.

Henry kemudian menghujani Anne dan keluarganya dengan gelar dan hadiah untuk mendapatkan simpati mereka.

Henry VIII sudah bosan dengan istrinya, karena dia tidak menghasilkan ahli waris laki-laki.

Dia mengajukan banding ke Paus Clement VII untuk pembatalan pernikahannya sehingga dia bisa menikahi Anne.

Baca Juga:Inilah Alasan Anak Suka Berbohong dan Cara Mengatasinya

Paus menolak untuk membatalkan pernikahan karena ia takut menentang kehendak keponakan Catherine, Charles V, Kaisar Romawi Suci.

Pada Januari 1533 Henry VIII dan Anne menikah dalam upacara rahasia dan Henry memutuskan hubungan dengan Gereja Katolik.

Dia mengesahkan Act of Supremacy, menyatakan bahwa dia adalah kepala gereja Inggris.

Pada Juni 1533 Anne dimahkotai sebagai Ratu Inggris dalam upacara mewah di Westminster Abbey.

Baca Juga:Tak Disangka, 6 Pria Gagah dan Keren ini Punya Masa Lalu Di luar Dugaan, Siapkan Hati Anda!

Putri pertama Henry dan Anne lahir pada September 1533 (Ratu Elizabeth I).

Dua kehamilan berikutnya, Anne mengalami keguguran.

Pada kehamilan yang kedua, Henry mengetahui bayi itu adalah laki-laki, kemudian dia yakin pernikahannya telah dikutuk.

Henry putus asa dengan ahli waris laki-laki yang akan mewarisi tahta berikutnya dan dia menyalahkan Anne atas kemalangannya.

Baca Juga:Begini Cara Baca Pesan Whatsapp Tanpa Ketahuan Pengirimnya, Gampang!

Pada pril 1536, Sir Francis Weston, William Brereton, Mark Smeaton, Sir Henry Norris dan saudara laki-laki Anne, Lord Rochford ditangkap karena dicurigai berhubungan dengan Ratu Anne.

Pada 2 Mei 1536, Anne ditangkap atas tuduhan perzinahan dengan lima pria termasuk saudara laki-laki Anne sendiri.

Di persidangan, Anne dituduh oleh suaminya sendiri melakukan perzinahan dan sihir untuk merayu Henry VIII.

Untuk itulah, Anne dihukum dan dipenjara di Menara London.

Pada tanggal 19 Mei, atas tuduhan perzinahan dan pengkhianatan, sebagai bagian dari kehancuran yang disengaja oleh Henry, Anne dihukum pancung dan dia menjadi ratu Inggris pertama yang dieksekusi di depan umum.

Bukannya melakukan pembelaan untuk dirinya sendiri, Ratu Anne justru memuji Raja Henry VIII di saat-saat terakhir sebelum eksekusinya.

Ratu Anne berkata, "Pangeran yang lebih murah hati yang pernah ada, dan bagi saya dia adalah raja yang baik, lemah lembut dan berwibawa."

Baca Juga: 4 Cara Cepat dan Mudah Melipat Pakaian, Dijamin Cepat Rapi!

Artikel Terkait