Intisari-Online.com – Alkisah, seekor banteng mengembara ke hutan yang dipenuhi oleh beragam hewan. Ketikatiba di sebuah gua, dia melihat terdapat kolam besar dan rumput hijau yang subur.
“Ini adalah tempat yang ideal bagi saya untuk menetap,” pikir banteng. Maka, ia menjadikan gua itu sebagai rumahnya. Hari-hari berlalu. Banteng itu bertambah kuat dan sehat, merumput di padang rumput. Ia hidup bahagia dan damai di dalam gua. Ia telah mempunyai banyak teman di hutan itu.
Suatu hari, banteng sedang beristirahat di luar guanya. Seekor singa kebetulan datang ke tempat itu. Singa itu senang ketika melihat banteng. “Aha! Seekor banteng! Ia terlihat begitu sehat,” pikir singa, sambil menjilati bibirnya karena melihat calon makanan yang lezat.
Banteng melihat kehadiran singa. Ia bisa merasakan bahaya. “Saya harus waspada sekarang.” pikir banteng dan memutuskan untuk melakukan sesuatu untuk bersembunyi dari singa.
Ketika singa mendekati banteng, banteng pintar melihat ke dalam gua, dan berseru, “Sayang, jangan masak apa pun untuk makan malam. Saya baru saja melihat seekor singa. Saya menunggu dia sampai datang mendekat.” Ketika singa mendengar banteng berkata demikian, ia berputar dan berlari untuk menyelamatkan hidupnya.
Seekor serigala yang berpapasan dengan singa melihatnya terengah-engah. “Mengapa kau berlari, Tuan Singa?” tanya serigala. Singa itu mengatakan kepada serigala semua yang telah terjadi.
“Banteng membuatmu bodoh,” jawab serigala. Dan serigala menambahkan, “Mari ikut saya. Bersama-sama kita bisa berpesta banteng.” Tapi singa itu terlalu takut untuk percaya pada serigala.
Serigala tidak mengerti mengapa singa itu ragu-ragu untuk pergi bersamanya. “Baik-baik sajalah. Ikat ekormu dengan saya dan biarkan saya membawamu ke gua banteng itu. Bila banteng menyerang, maka saya yang akan tertangkap pertama,” kata serigala.
Singa menyetujui rencana yang disusun oleh serigala itu. Kemudian mereka saling mengikatkan ekor mereka, dan bersama-sama berangkat ke gua banteng.
Singa dan serigala pergi mendekati gua tempat banteng tinggal. Ketika banteng melihat singa datang bersama serigala, ia berpikir, “Saya yakin serigala licik itu tahu saya telah menipu singa.” Tanpa panik, banteng berseru kepada serigala, “Saya telah memintamu untuk membawakan saya dua singa. Apakah kau ingin membuat anak-anak saya lapar terus?
Saat itu singa tidak menyadari bahwa banteng itu sedang membodohi dirinya. Ia sangat ketakutan. Ia berlari secepat yang ia bisa, sampai-sampai menyeret serigala di atas batu dan duri. Banteng pintar telah mengecoh musuh-musuhnya.
Singa dan serigala tidak pernah kembali lagi. Setelah itu banteng menjalani kehidupan yang damai dan bahagia bersama istri dan anak-anaknya.