Ketika Sekelompok Pengacara Utah Membantu Pengungsi Muslim di Wilayah Itu

Moh. Habib Asyhad
,
Moh Habib Asyhad

Tim Redaksi

Pengacara Utah membantu pengungsi muslim
Pengacara Utah membantu pengungsi muslim

Intisari-Online.com - Gangguan terhdappengungsi muslim di Amerika Serikat kembali ramai diperbincangkan seiring dengan terpilihnya Donald Trump menjadi orang nomor satu di negara itu. Di tengah persoalan itu, ada kabar gembira. Sekelompok pengacara Utah siap membantu pengungsi muslim di wilayah negara bagian itu.

Kelompok ini menamakan dirinya sebagai The Refugees Justice League of Utah (RJLU) terdiri atas 50 pengacara. Ini adalah kelompok non-partisan yang berisi para pengacara dengan latar belakang agama yang bermacam-macam.

Baca juga:Donald Trump Sukses Pengaruhi Muslim Amerika Serikat untuk Mencoblos

Seperti disampaikan oleh salah seorang pendirinya, James McConkie, RJLU mengaku siap mewakili dan membantu para pengungsi Muslim itu secara gratis, seperti disampaikan pendirinya. Kelompok pengacara ini dibentuk ketika pemimpin warga Muslim di Utah mengatakan terdapat peningkatan gangguan terhadap warga setelah Trump terpilih.

Kasus yang paling baru adalah ketika seorang anak perempuan yang dirundung di sekolahnya karena ia mengenakan hijab. Seorang laki-laki yang meneriakkan kata-kata makian kepada seorang perempuan dan menyuruhnya kembali ke negara asalnya, kata Noor ul-Hasan, seorang pemimpin kelompok Muslim itu.

Sekadar informasi, di negara bagian Utah terdapat lebih dari 40 ribu pengungsi Muslim. Pembentukan kelompok pengacara itu sangat disambut oleh masyarakat, kata Hasan. Banyak penduduk Utah merasa simpati terhadap para pengungsi itu, karena Utah didirikan oleh orang-orang Mormon yang mencari tempat yang aman untuk tinggal.

Orang-orang Mormon menjalankan kepercayaan mereka tanpa gangguan, kata pengacara Brad Parker, salah seorang pendiri kelompok pengacara itu. Gubernur Utah, Gary Herbert, mengatakan sangat prihatin tentang kemungkinan usul diberlakukannya regstrasi bagi para pengungsi itu, seperti yang pernah diumumkan oleh Presiden AS terpilih Donald Trump.

Artikel Terkait