Advertorial
Intisari-Online.com- Saat mengudara, pesawat masa depan Boeing 777x akan memiliki lebar sayap yang megah sepanjang 71 meter.
Sayangnya sayap ini terlalu panjang untuk dapat melewati gerbang bandara.
Jadi alih-alih memangkas sayap pesawat atau meminta bandara untuk memperlebarkan gerbangnya, para insinyur Boeing memilih melipatnya.
Dengan memberi engsel pada ujung sayap maka sayap ini dapat terlipat ke atas atau bawah.
Baca Juga:Mengapa Layang-layang Buatan Rakyat Palestina Sangat Meneror Israel Hingga Harus Kerahkan Sniper?
Hal ini sekaligus mengurangi panjang sayap menjadi 64 meter sehingga muat untuk melewati gerbang bandara.
Boeing menerima persetujuan resmi untuk desain baru yang inovatif pada 18 Mei.
Yakni ketika FAA, lembaga penerbangan sipil AS, mengharuskan pesawat baru mengikuti desain tertentu.
Sayap yang lebih panjang ini, yang terbuat dari serat karbon akan lebih menghemat bahan bakar.
Baca Juga:Enggak Perlu Repot Ngetik di WhatsApp Cukup Ngomong Tulisan Akan Terketik Sendiri, Begini Caranya!
"Ini dikarenakan hambatan yang terkurangi," kata Gary Ullrich, seorang profesor di Sekolah Ilmu Antariksa.
Sayap yang lebih panjang dapat mengurangi vortisitas, turbulensi, dan menghemat bahan bakar.
FAA menunjukkan dalam dokumen Ketentuan Khususnya bahwa kemampuan melipat sayap hanya akan bekerja ketika pesawat berada di tanah.
Namun aspek ini harus didesain dengan serius, karena jika terjadi kesalahan melipat pada waktu yang tidak diinginkan akan menyebabkan malapetaka.
Kami memiliki beberapa lapis redundansi, dan lapisan perlindungan, untuk memastikan bahwa sayap akan tetap stabil saat dalam penerbangan.
Serta hanya akan melipat jika diperintahkan saja.
Bukan pertama kalinya, pesawat militer di kapal induk telah menggunakan teknologi sayap lipat untuk menghemat ruang.
Proyek pesawat ini dijadwalkan akan selesai pada 2020.