Advertorial
Intisari-Online.com - Apa yang Anda lakukan saat kondisi makin kritis namun tak sanggup membayar biaya perawatan di rumah sakit?
Mungkin beberapa orang akan menyerah pada penyakitnya, tapi tidak dengan Zheng Yanliang.
Zhen merupakan petani jagung asal China yang hidup dengan keterbatasan ekonomi.
Pada bulan April tahun 2012, kedua kaki Zheng terkena infeksi yang cukup parah saat dia sedang bekerja di ladangnya.
Awalnya, kakinya terasa sakit dan bengkak tapi dia hanya mengabaikannya.
Lambat laun, kakinya semakin parah. Kakinya mulai menghitam, berbau busuk dan ada belatungnya.
Zheng kemudian mengunjungi rumah sakit. Dokter berkata bahwa kakinya harus diamputasi.
Kala itu, tarif yang diminta oleh rumah sakit adalah hampir senilai 2 miliar rupiah. Jumlah yang tak masuk akal menurut Zheng.
Sayangnya, Zheng yang miskin bahkan hanya punya uang kurang dari Rp30 juta.
Tentu tak cukup untuk biaya operasi, jadi dia kembali ke rumahnya dan berpikir untuk menyerah.
Namun kakinya terasa sangat sakit dan Zheng tak sanggup lagi menahannya.
Tiga bulan kemudian, luka di kakinya makin parah bahkan dia bisa melihat tulangnya sendiri.
Karena rasa sakit yang tak tertahankan itulah Zheng memutuskan untuk mengoperasi kakinya sendiri.
Dia menggunakan gergaji kayu dan pisau tajam untuk mengamputasi kaki kanannya.
Butuh waktu 20 menit bagi Zheng hingga kakinya benar-benar putus dan itu merupakan 20 menit paling menyakitkan di hidupnya.
Zheng mengamputasi kakinya tanpa bius dan dia menahan sakit dengan menggigit tongkat kayu yang dilapisi handuk.
Cerita Zheng ini kemudian menjadi viral di berbagai media China.
Warga yang pedulia kemudian menyumbangkan sebagian uang untuk Zheng agar bisa pergi ke rumah sakit.
Berkat uang sumbangan dari warga itulah Zheng akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk diamputasi kaki kirinya dengan layak.
Saat ini, Zheng berhasil bertahan hidup dengan kedua kakinya yang sudah diamputasi.