Intisari-online.com - Para pilot tempur (fighter) yang terwadahi dalam satuan-satuan berupa skadron angkatan udara (air force) merupakan ujung tombak dari kekuatan udara (air power) yang telah terbangun sekaligus menjadi tolok ukur kemampuan tempur kekuatan udara negara bersangkutan.
Semua kekuatan udara yang dimiliki oleh negara-negara di seluruh dunia dari sisi kualitas dan kemampuan daya pukulnya sangat ditentukan oleh kemampuan serta ketrampilan para pilotnya.
Oleh karena itu seorang pilot tempur menjadi demikian berharga karena dalam setiap missi tempurnya, ia mampu menghancurkan sasaran yang tidak terbatas, dan kadang-kadang menjadi wahana untuk menyelesaikan masalah secara tuntas (final solution).
Satu bom yang dijatuhkan oleh psawat tempur bisa menghancurkan satu kapal perang berisi ribuan personel pasukan atau menghancurkan kendaraan-kendaraan tempur dan fasilitas militer lainnya dalam hitungan menit.
BACA JUGA: Iran Diprediksi Akan Kalah Andai Berperang Melawan Israel, Ini Hitung-hitungannya
Oleh karena itu, kehadiran pesawat tempur di udara berusaha dicegah dengan segala daya upaya baik dengan mengerahkan kekuatan tempur di darat maupun di udara agar tidak menimbulkan bencana.
Upaya menghadang pesawat musuh di udara menjadikan ruang udara menjadi ajang pertempuran, duel udara, yang sangat mematikan.
Sekali lagi kemampuan seorang pilot tempur diuji melalui dogfight sebelum missi tempurnya suskes menghantam sasaran.
Seorang pilot dalam suatu dogfight bisa menimbulkan kerugian besar bagi pihak lawan, seperti para pilot kamikaze Jepang yang mempunyai misi khusus menghancurkan kapal-kapal perang Sekutu.
BACA JUGA: Hebat! Pilot Tempur Indonesia Ternyata Nyaris Tembak Jatuh Jet Tempur Australia
atu pilot kamikaze yang gugur biasanya membawa pula kematian bagi ratusan bahkan ribuan personel lawan yang gugur dalam satu kapal perang yang hancur akibat dihantam pesawat kamikaze.
Sebaliknya pesawat-pesawat pembom yang lolos dari sergapan pesawat fighter juga bisa menciptakan kerusakan hebat bagi fasilitas militer lawan karena bom-bom yang dijatuhkan demikian beragam dan memiliki daya hancur yang luar biasa.
Sejarah telah membuktikan bahwa hanya butuh satu pesawat pembom untuk menyelesaikan peperangan di kawasan Asia-Pasifik, yakni pesawat pembom B-29 yang berhasil menjatuhkan bom atom di kawasan Hirosima dan Nagasaki Jepang
Source | : | dari berbagai sumber |
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR