Intisari-Online.com - Skandal politik dan korupsi di Korea Selatan (Korsel) yang melibatkan Presiden Park Geun-hye meluas memasuki kehidupan sangat pribadi. Bahkan, soal pil viagra pun menjadi persoalan. Apalagi, kantor presiden Korsel itu banyak pil viagra.
Rabu (23/11/2016), Jung Youn-kuk, juru bicara kepresidenan menjelaskan, hampir 400 pil Viagra, yang biasanya digunakan untuk mengatasi masalah ereksi pada pria, dibeli untuk menangani mual karena ketinggian dalam lawatan resmi ke Afrika timur. Namun, menurut Jung, pil tersebut tidak pernah digunakan.
"Kami membeli untuk perjalanan itu, namun tidak digunakan," kata dengan menambahkan Viagra juga efektif untuk mengatasi mual karena ketinggian.
Presiden Park tidak pernah menikah dan diketahui tidak memiliki pacar.
Penjelasan ini menanggapi pernyataan satu partai oposisi sehari sebelumnya bahwa kantor kepresidenan Korsel membeli ratusan pil Viagra dan versi generiknya.
Presiden Park berada dalam tekanan politik besar setelah seorang teman dekatnya, Choi Soon-sil, diduga ikut campur tangan dalam urusan negara maupun kehidupan pribadi presiden.
Kehidupan pribadi yang dimaksud antara lain soal baju yang sebaiknya dikenakan oleh Presiden Park.
Choi juga sudah didakwa karena menekan perusahaan-perusahaan Korea Selatan untuk memberi sumbangan senilai 60 juta dollar AS lebih atau sekitar Rp 803 miliar ke yayasan-yayasan yang dipimpinnya.
Pihak kejakasaan sudah menyatakan bahwa Presiden Park berperan dalam skandal korupsi yang melibatkan Choi namun presiden tidak bisa didakwa selama masih menjabat.
Skandal ini memicu aksi unjuk rasa besar-besaran oleh rakyat Korsel yang memintanya mundur.
Sementara partai oposisi utama, Partai Demokrat, sepakat untuk menyiapkan proses pemakzulan Presiden Park.
Selain membeli pil Viagra, kantor presiden juga membeli ratusan dosis suntikan dari plasenta manusia dan vitamin, yang biasa digunakan untuk detoksifikasi dan perawatan antimenua.
Namun Jung mengatakan obat-obatan tersebut dibeli untuk para pekerja di kantor presiden, termasuk pengawal Presiden Park.