Kisah Lee Myung Bak, Mantan Tukang Sapu yang Menjadi Presiden Korea Selatan

K. Tatik Wardayati

Editor

Kisah Lee Myung Bak, Mantan Tukang Sapu yang Menjadi Presiden Korea Selatan
Kisah Lee Myung Bak, Mantan Tukang Sapu yang Menjadi Presiden Korea Selatan

Intisari-Online.com – Seorang mantan tukang sapu jalanan akhirnya menjadi Presiden Korea Selatan. Berkat kegigihan dan usahanya yang tiada henti untuk belajar.

Lee Myung Bak terlahir di Osaka, Jepang, tahun 1941.Orangtuanya adalah buruh tani di Jepang. Pada masa kecilnya, ia hanya makan ampas gandum. Makan siang pun karena tak punya uang, ia mengganjal perutnya dengan minum air.

Saat remaja, Lee sempat menjadi pengasong makanan murahan dan es krim. Namun, meski sangat miskin, ia punya tekad kuat untuk menempuh pendidikan tinggi.

Karena itu ia tekun belajar demi memperoleh beasiswa agar bisa meneruskan sekolah. Pada akhir 1959, keluarganya pindah ke Seoul, untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Namun nasib orangtuanya tetap terpuruk menjadi penjual sayur di jalanan.

Saat itu Lee mulai lepas dari orangtua dan bekerja menjadi buruh bangunan. Setelah lulus SMA, karena prestasinya bagus, Lee berhasil diterima di perguruan tinggi terkenal, Korea University. Untuk membiaya kuliahnya, ia bekerja sebagai tukang sapu jalan.

Saat masa-masa masa kuliah itulah ia mulai mengenal dunia politik. Ia terpilih menjadi anggota dewan mahasiswa. Ia pun sempat ikut demo anti pemerintah hingga dijebloskan ke penjara pada tahun 1964.

Karena hukuman itu, ia nyaris tak diterima bekerja di Hyundai. Namun karena kegigihannya ia mengirim surat dengan nada memelas pada presiden. Sekretaris presiden pun luluh dan merintahkan Hyundai untuk menerimanya bekerja.

Di Hyundai ia selalu bisa membereskan masalah. Bahkan ia sempat membongkar buldozer untuk mempelajari cara kerjanya. Hingga kemudian Hyundai pun berhasil memproduksi buldozer.

Kegigihan kinerjanya di Hyundai membuat kagum pendiri Hyundai, Chung Ju-yung. Prestasi Lee pun terus melesat. Bahkan setelah 10 tahun bekerja di Hyundai, ia memimpin divisi konstruksi di perusahaan itu.

Pada tahun 1992, Lee mulai masuk ke kancah politik dengan menjadi anggota dewan. Tiga tahun berselang ia terpilih menjadi wali kota Seoul.

Dan akhirnya di thn 2007, Lee yang masa kecilnya sangat miskin itu menjadi orang nomor satu di Korea Selatan. Ia berhasil membawa Korea Selatan sebagai salah satu raksasa perkonomian di Asia.

Setiap orang mempunyai peluang untuk sukses dan meraih yang tertinggi berkat ketekunan dan sikap yang benar. Apa pun latar belakang kita, jangan pernah berhenti belajar. Jangan pernah menyerah.(YDA)