Apakah saya termasuk orang perfeksionis? Inilah delapan ciri-cirinya!
Intisari-online.com—Salah satu kelemahan dari orang perfeksionis adalah ia sendiri tidak menyadari bahwa dialah si perfeksionis itu. Bagaimana ciri-ciri orang perfeksionis? Apakah kita termasuk orang perfeksionis? Inilah delapan ciri-cirinya!
1. Berpikir ekstrem
Bagi orang perfeksionis hanya ada dua pilihan yaitu “sempurna” atau “tidak sama sekali”. Ia hanya mengenal “benar” dan “salah”, “baik” atau “buruk”. Si perfeksionis juga cenderung menilai seseorang dengan ekstrem. Jika ia bertemu dengan seseorang yang melakukan kesalahan, ia cenderung berpikir, “Oh, dia memang selalu salah,” ketimbang berpikir, “Mungkin kali ini dia salah."
2. Bertindak ekstrem juga
Orang perfeksionis terkadang sering melakukan hal yang ekstrem pada dirinya sendiri. Demi kesempurnaan, orang perfeksionis juga kerap bertindak atau melakukan sesuatu secara ekstrem. Ketika diet, misalnya, ia akan merasa sangat bersalah ketika memakan pantangan diet. Untuk dirinya sendiri juga ia menjadi sangat sentimen.
3. Memiliki standar dan tuntutan yang tinggi
Orang perfeksionis menetapkan standar tinggi pada dirinya dan orang lain. Orang yang perfeksionis memiliki standar yang tinggi untuk menuntut dirinya sendiri dan orang lain. Ia percaya bahwa semua orang harus memberikan yang terbaik dalam segala hal. Karenanya ia agak anti akan kegagalan.
4. Sulit mengerjakan sebuah aktivitas hingga tuntas
Orang perfeksionis sering menunda dan berlama-lama dalam mengerjakan sesuatu. Orang yang perfeksionis justru sering jatuh pada penundaan karena ia selalu berpikir bagaimana caranya agar pekerjaan itu bisa dilakukan lebih baik. Ia terobsesi dengan hasil karya dan pekerjaan orang lain untuk memastikan bahwa pekerjaannya yang lebih baik ketimbang orang lain.
Klik '2" untuk membaca lanjutan Apakah Saya Termasuk Orang Perfeksionis? Inilah Delapan Ciri-Cirinya!
27 Desember 1949: Belanda Mengakui Kedaulatan Republik Indonesia
Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949 (sebagai bagian dari Konferensi Meja Bundar/KMB). Dilakukan setelah penandatanganan penyerahan kedaulatan di Istana Dam, Amsterdam.
22 Desember 1948: Kongres Perempuan Indonesia Pertama (Hari Ibu)
Kongres Perempuan Indonesia pertama ini diselenggarakan di Yogyakarta pada 22-25 Desember 1928. Dekret Presiden RI No. 316 Tahun 1953 ditetapkan sebagai Hari Ibu.
19 Desember 1949: Universitas Gadjah Mada berdiri
UGM berdiri dengan ditetapkannya PP Nomor 23 Tahun 1949 tentang Peraturan Penggabungan Perguruan Tinggi Menjadi Universiteit tanggal 16 Desember 1949. Perguruan tinggi pertama yang didirikan pemerintah Indonesia
7 Desember 1975: TNI Menginvasi Timor Leste
Invasi Indonesia ke Timor Timur (Timor Leste) terjadi pada 7 Desember 1975 lewat operasi militer yang disebut Operasi Seroja, merupakan operasi militer terbesar yang pernah dilakukan oleh Indonesia.
4 Desember 1976: Gerakan Aceh Merdeka Didekalarsikan Hasan Tiro
GAM adalah gerakan separatisme bersenjata bertujuan melepaskan Aceh dari NKRI. Konflik yang terjadi sejak 1976 hingga 2005 memakan korban hampir 15 ribu jiwa.
2 Desember 1804: Napoleon Bonaparte Jadi Kaisar Prancis
Napoleon Bonaparte menjadi Kaisar Prancis pada 2 Desember 1804. Dia menobatkan dirinya sendiri dalam upacara mewah di Katedral Notre Dame di Paris.
1 Desember 1956: Mohammad Hatta Mundur sebagai Wakil Presiden RI
Mohammad Hatta mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden Indonesia setelah muncul berbagai perbedaan dengan Presiden RI Sukarno.