Intisari-Online.com - Eric Aniva ditangkap dan akan diadili pengadilan Malawi, Afrika. Pasalnya, pria pengidap HIV ini berhubungan seks dengan 104 gadis dan wanita dalam ritual pembersihan. Apalagi, ia tidak pernah mengaku mengidap HIV sebelum berhubungan seks.
Aniva ditangkap pada Juli lalu atas perintah presiden Malawi. Dia mengakui tak pernah memakai pelindung saat berhubungan seks. Padahal, dia tahu telah mengidap HIV.
Kebanyakan, dia melakukan hubungan seks dengan gadis yang baru memasuki masa puber. Dia mengaku disewa oleh keluargha gadis untuk melakukan hubungan seks bagian dari ritual pembersihan.
Ada kepercayaan, gadis yang baru puber harus dibersihkan untuk memasuki masa dewasa. Hal sama juga harus dilakukan oleh para janda atau duda.
Namun, praktik ritual tradisional ini dianggap menyimpang dan Presiden Malawi, Peter Mutharika, melarangnya. Dia juga yang memerintahkan penangkapan Aniva.
"Pembersihan janda jauh lebih sering dilakukan di masyarakat kami," jelas pekerja sosia dari Nsange, tempat Aniva tinggal.
"Kami yakin, jika janda atau duda tidak dibersihkan secara seksual, maka akan ada nasib buruk, kematian mendadak, atau sakit yang menimpa banyak orang, semua orang, atau satu klan. Kami diperintahkan melakukan ini sejak turun-temurun," lanjutnya.
"HIV adalah pembunuh. Bagaimana mungkin seseorang yang sudah tahu mengidap HIV melakukan hal itu. Jika saya yang mengadili, maka akan saya vonis hukuman mati atau penjara seumur hidup," kata Pastur Paul Mzimu.