Pekerja medis merupakan salah satu dari enam pekerjaan yang tetap bertahan meski perekonomian memburuk
Intisari-Online.com - Glassdoor, sebuah situs pencarian dan perekrutan kerja baru-baru ini mengeluarkan daftar pekerjaan yang tetap bertahan meski perekonimian lemah. Setidaknya, ada tujuh pekerjaan yang dianggap berada dalam situasi aman. Berikut ini adalah enam pekerjaan yang tetap bertahan meski perekonomian memburuk:
1. Pengajaran
Pengajar terdiri atas, guru, dosen, dan para pembantunya. Profesi tersebut dianggap memiliki jenjang karier yang stabil. Bahkan, jika perekonomian memburuk, profesi ini sulit untuk di PHK. Pasalnya, pendidikan merupakan kebutuhan setiap orang.
2. Akuntan
Akuntan Terlepas dari ekonomi stabil atau buruk, pekerjaan sebagai akuntan akan tetap dibutuhkan. Terlebih, ketika menghadapi musim pajak, mereka menjadi profesi yang juga ditakuti. Tak sedikit, orang yang dibuat frustasi atas layanan profesi akuntan.
Sama seperti pengajar, profesi yang bergerak dalam bidang medis, seperti dokter, perawat, apoteker, dan sebagainya tetap stabil sekalipun perekonomian sedang menukik tajam. Tak hanya orang sakit, orang sehat juga mmebutuhkan profesi ini.
4. Auditor
Auditor Singkatnya, auditor bertanggung jawab untuk menyisir dana melalui catatan bisnis perusahaan demi memastikan bahwa semua dana berada dalam jalur yang sesuai. Terlepas dari keadaan ekonomi yang melemah atau membaik, auditor tetap dibutuhkan untuk perusahaan.
Warga Jakarta Harus Siapkan Rp7 Juta Jika Ingin Dapat Lahan Makam dengan Cepat Kematian adalah konstan di dunia, sehingga akan selalu ada kebutuhan untuk pemakaman dan layanan kamar mayat. Tak heran, profesi ini tetap stabil meski perekonomian melemah.
6. Jasa aktuaria
Aktuaria Aktuaris sangat berguna untuk perusahaan selama ekonomi memburuk. Sebab, tujuan utama mereka adalah membantu meminimalkan risiko dan ketidakpastian.
27 Desember 1949: Belanda Mengakui Kedaulatan Republik Indonesia
Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949 (sebagai bagian dari Konferensi Meja Bundar/KMB). Dilakukan setelah penandatanganan penyerahan kedaulatan di Istana Dam, Amsterdam.
22 Desember 1948: Kongres Perempuan Indonesia Pertama (Hari Ibu)
Kongres Perempuan Indonesia pertama ini diselenggarakan di Yogyakarta pada 22-25 Desember 1928. Dekret Presiden RI No. 316 Tahun 1953 ditetapkan sebagai Hari Ibu.
19 Desember 1949: Universitas Gadjah Mada berdiri
UGM berdiri dengan ditetapkannya PP Nomor 23 Tahun 1949 tentang Peraturan Penggabungan Perguruan Tinggi Menjadi Universiteit tanggal 16 Desember 1949. Perguruan tinggi pertama yang didirikan pemerintah Indonesia
7 Desember 1975: TNI Menginvasi Timor Leste
Invasi Indonesia ke Timor Timur (Timor Leste) terjadi pada 7 Desember 1975 lewat operasi militer yang disebut Operasi Seroja, merupakan operasi militer terbesar yang pernah dilakukan oleh Indonesia.
4 Desember 1976: Gerakan Aceh Merdeka Didekalarsikan Hasan Tiro
GAM adalah gerakan separatisme bersenjata bertujuan melepaskan Aceh dari NKRI. Konflik yang terjadi sejak 1976 hingga 2005 memakan korban hampir 15 ribu jiwa.
2 Desember 1804: Napoleon Bonaparte Jadi Kaisar Prancis
Napoleon Bonaparte menjadi Kaisar Prancis pada 2 Desember 1804. Dia menobatkan dirinya sendiri dalam upacara mewah di Katedral Notre Dame di Paris.
1 Desember 1956: Mohammad Hatta Mundur sebagai Wakil Presiden RI
Mohammad Hatta mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden Indonesia setelah muncul berbagai perbedaan dengan Presiden RI Sukarno.