Intisari-Online.com - Rabia adalah seorang muslim sedang makan di restoran dan ia melihat seorang ayah duduk bersama dua anak perempuannya. Mereka tampak bercakap-cakap penuh senang. Dua anak perempuannya bertanya banyak hal kepada ayahnya. Rabia terpesona dan muncul rasa ingin tahu yang sangat tinggi.
Salah seorang anak itu menatap Rabia dan bertanya, “Ayah, kenapa dia memakai itu?”. Rabia tersadar bahwa anak tersebut mengarahkan pandangannya pada jilbab yang ia kenakan. Ayahnya menjawab dengan jawaban yang menghangatkan hati. Ayahnya mengatakan, “Ada banyak perbedaan agama, budaya, dan bahasa. Kita harus belajar tentang mereka,”
Selanjutnya ayah tersebut bercerita tentang pengalaman pribadinya ketika ia tinggal di luar negeri dan berlajar berbahasa Spanyol.
Rabia kemudian teringat tentang penelitian Harvard yang ia baca tentang bagaimana anak-anak mendapatkan perlakuan rasis dan cenderung menerimanya sejak berusia tiga tahun.
Sesulit apa pun, ini adalah tentang kita mengajarkan cinta, penerimaan, pengertian, dan rasa hormat kepada setiap perbedaan. Pembelajaran ini harus diterapkan setiap hari kepada generasi muda kita sedini mungkin. Anak akan mendengarkan serta meniru perilaku orangtuanya.
Sebagai orang yang lebih tua, kita perlu memberikan contoh dan panutan. Ketika semua orang dapat mengerti dan menerima, maka perdamaian akan terbuka luas untuk kita semua di dunia. Bagaimanapun, perdamaian datang dari saling menghormati. (sunnyskyz.com)