Intisari-Online.com - Ketika di bangku kuliah, Josep selalu ingin menjadi kaya. Bahkan, ia menempel gambar mobil dan rumah mewah yang dipotong dari majalah. Ia ingin menjadi seorang pengusaha kaya atau penulis terlaris. Ia ingin terkenal dan menjadi seorang yang sukses. Namun, semua itu tidak pernah diperolehnya dan ia tetap berterima kasih kepada Tuhan.
Di saat ia menyadari bahwa apa yang diinginkan adalah kebahagiaan, maka egonya pun dikesampingkan. Butuh waktu bertahun-tahun untuk menyadari bahwa kebahagiaan berasal dari cinta yang kita berikan, bukan selalu tentang sesuatu yang kita dapatkan. Butuh waktu bertahun-tahun untuk mengecilkan ego, tumbuh dengan kerendahan hati, dan menerima yang Tuhan inginkan.
Dengan ini juga apa yang diinginkan Josep dulu jauh berbeda dari apa yang ia dapatkan saat ini. Sekarang fokusnya adalah mengisi hati dengan cinta dan semangat dari Tuhan. Setiap pagi ia selalu berdoa dan bersyukur. Selain itu, ia juga memberikan pelukan serta ciuman kepada anak dan keluarganya.
Ia juga bermain dengan hewan peliharaannya, membaca dan menulis yang menginspirasi. Ia juga merasakan setiap kasih Tuhan dari bunga-bunga di musim semi, matahari terbenam di musim panas, daun di musim gugur, dan salju di musim dingin. Josep ingin membagi senyumnya kepada dunia dan memberikan apa yang ia bisa untuk bumi.
Mulailah untuk menyadari apa yang Anda inginkan dari kehidupan, apa yang akan diberikan untuk kehidupan ini? Selalulah ingat bahwa apa yang kita beri akan kembali kita terima. Bagilah sukacita, maka kebahagiaan akan didapat juga dari diri sendiri, orang lain, maupun Tuhan. (sunnyskyz.com)