vKopi dapat meningkatkan kemampuan olahraga dan menurunkan risiko kanker payudara
Intisari-Online.com – Kopi termasuk minuman yang memiliki banyak penggemar. Minuman ini juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh yang telah terbukti secara ilmiah. Misalnya, meningkatkan kemampuan olahraga dan menurunkan risiko kanker payudara. Namun, kalau dikonsumsi secara berlebih, tentu juga tak baik bagi kesehatan. Nah, kira-kira apa ya akan terjadi pada tubuh saat kita beralih dari kopi ke teh?
1.Gigi lebih putih
Jangan heran kalau gigi jadi bernoda karena mengonsumsi kopi. Sebab kopi memang terkenal dapat menimbulkan noda pada gigi kita. Nah, mengganti kopi dengan teh dapat membuat gigi lebih berkilau. Terutama bila kita memilih teh hijau. “Gigi Anda tidak akan mendapatkan banyak noda, tapi orang-orang tidak menyadarinya,” ujar Sonya Angelone, MS, RDN, CLT, jurubicara Academy of Nutrition and Dietetics.
2. Sakit kepala
Sakit kepala Beralih dari kopi ke teh bisa menimbulkan sakit kepala, loh. Namun, tergantung seberapa sensitif tubuh kita terhadap perubahan kandungan kafein dalam tubuh. “Sakit kepala biasanya terjadi ketika Anda benar-benar mengganti total kopi dengan teh, tapi bisa juga terjadi saat Anda mengurangi konsumsi kopi,” terang Angelone. Setelah tubuh dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut, gejala-gejala seperti sakit kepala akan hilang dengan sendirinya.
3. Kualitas tidur lebih baik
Tidur jadi lebih baik Sudah tak asing lagi kalau kopi terkadang menjadi biang keladi terganggunya tidur di malam hari. Karena kopi memiliki lebih banyak kafein dibandingkan dengan teh, beralih dari kopi ke teh dapat meminimalkan gangguan tidur di malam hari. “Itu mungkin dapat membantu tidur Anda jadi lebih baik, karena kafein dapat berkontribusi menyebabkan kegelisahan dan insomina”
4. Perubahan suasana hati
Perubahan suasana hati Jangan bingung kalau mood turun kala mengurangi atau berhenti ngopi. Sebab kopi memang dapat meningkatkan suasana hati kita. Bahkan, ia bisa meminimalkan risiko depresi. Suatu studi di Harvard menemukan bahwa orang dewasa yang minum kopi berkafein sebanyak dua sampai empat cangkir sehari, memiliki risiko bunuh diri yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak atau sedikit mengonsumsi kopi.
5. Risiko diabetes meningkat
Banyak Orang Indonesia Tak Sadar Telah Hidup dengan Diabetes Banyak penelitian telah menunjukkan kalau kopi dapat mencegah diabetes tipe 2. Namun, sayangnya para ilmuwan belum tahu secara persis hal yang menyebabkannya. Beberapa ilmuwan berpikir bahwa kopi dapat meningkatkan protein yang membawa hormon seks seperti testosteron dan estrogen. Keduanya dapat membantu tubuh untuk mengurangi risiko diabetes tipe 2. Selain itu, ada juga ilmuwan yang mengatakan kalau kopi dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.
6. Terhindar dari kejang otot
Kram otot meskipun kopi mengandung sedikit magnesium, tapi terlalu banyak minum kopi dapat membuat tubuh kesulitan untuk menyerap magnesium, loh. “Jika Anda terlalu banyak minum kopi dan tidak mendapatkan magnesium yang cukup, bisa menimbulkan kram otot dan sulit tidur,” jelas Angelone.
NU berdiri di Surabaya oleh ulama-ulama terkemuka, terutama KH Hasyim Asy'ari, KH Abdul Wahab Hasbullah, dan KH Bisri Sansuri
29 Januari 2025: Hari Raya Imlek/Tahun Baru China
Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting masyarakat Tionghoa, dimulai pada hari pertama bulan pertama penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15
23 Januari 1950: Peristiwa APRA Dipimpin Westerling
Peristiwa Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) adalah kudeta militer yang terjadi di Bandung dipicu oleh keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB) Agustus 1949. Dipimpin oleh Raymond Westerling.
15 Januari 1974: Peristiwa Malari Meledak di Jakarta
Malapetakan 15 Januari (Malari) adalah demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan sosial dilatari di antaranya penentangan terhadap kebijakan investasi asing oleh Orde Baru. 11 orang meninggal dunia.
8 Januari 1855: Pangeran Diponegoro Meninggal Dunia di Makassar
Setelah memimpin Perang Jawa melawan Belanda pada 1825-1830, Pangeran Diponegoro diasingkan ke Makassar hingga meninggal dunia pada 5 Januari 1855.
7 Januari 1965: Indonesia Keluar dari PBB
Bung Karno putuskan Indonesia keluar dari PBB setelah Malaysia - yang dianggap sebagai negara boneka Inggris - diterima sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
2 Januari 1680: Pemberontakan Trunojoyo terhadap Mataram Islam
Pemberontakan Pangeran Madura ini berhasil memporak-porandakan Keraton Plered sehingga Amangkurat I melarikan diri ke arah Bata dan meninggal dalam perjalanan.
1 Januari 45 SM: Kalender Julian Berlaku untuk Pertama Kalinya
Kalender Julian adalah sistem penanggalan yang ditetapkan oleh Julius Caesar, sang diktator Republik Romawi yang berkuasa dari tahun 49 SM hinggga 44 SM.