Intisari-Online.com – Kebijaksanaan Birbal terkenal tidak tertandingin pada masa pemerintahan Kaisar Akbar. Tetapi saudara tiri Akbar yang bertugas di bidang hukum sangat iri kepadanya. Ia meminta Kaisar untuk membuang Birbal dan memberikan tempat itu padanya. Ia memberi jaminan bahwa ia akan membuktikan lebih efisien dan lebih mampu daripada Birbal. Sebelum Akbar mengambil keputusan mengenai hal ini, berita tersebut sudah terdengar oleh Birbal.
Maka, Birbal mengundurkan diri dan meninggalkan istana. Saudara tiri Akbar menggantikan Birbal menjadi menteri. Akbar pun memutuskan untuk menguji menteri baru itu. Ia memberi tiga ratus koin emas kepadanya dan berkata, “Habiskan koin emas itu dengan kondisi seperti ini: saya mendapatkan seratus koin emas dalam kehidupan ini, seratus koin emas di dunia lain, dan seratus koin emas tidak penting.”
Menteri baru itu menemukan situasi yang seperti labirin, membingungkan dan membuatnya putus asa. Ia menghabiskan malam itu tanpa tidur, mengkhawatirkan bagaimana ia bisa keluar dari kekacauan itu. Berpikir dalam lingkaran labirin itu bisa membuatnya gila. Akhirnya, atas saran istrinya, ia mencari bantuan Birbal. Birbal mengatakan, “Berikan aku koin emas itu. Aku akan menangani sisanya.”
Birbal berjalan-jalan di kota memegang tas berisi koin emas di tangannya. Ia melihat seorang pedagang kaya yang merayakan pernikahan anaknya. Birbal memberi seratus koin emas kepadanya dan membungkuk sopan sambil berkata, “Kaisar Akbar mengirimkan keinginan baik dan berkah untuk pernikahan anak Anda. Harap terimalah hadiah yang telah dikirim. “
Pedagang itu merasa terhormat karena kaisar telah mengirimkan utusan khusus dengan hadiah yang begitu berharga. Ia menghormati Birbal dan memberinya sejumlah besar hadiah mahal dan sekantong koin emas sebagai hadiah kembali untuk kaisar.
Berikutnya, Birbal pergi ke daerah yang penduduknya hidup miskin. Ia membeli makanan dan pakaian dalam yang dibeli dengan seratus koin emas dan membagi-bagikannya untuk mereka atas nama Kaisar.
Ketika ia kembali ke kota, ia menyelenggarakan konser musik dan tari. Untuk itu, Birbal menghabiskan seratus koin emas.
Hari berikutnya, Birbal datang ke istana Akbar dan mengatakan bahwa ia telah melakukan semua yang diminta saudara tirinya. Kaisar ingin tahu bagaimana ia melakukannya. Birbal mengulangi urutan dari semua peristiwa dan kemudian berkata, “Uang yang saya berikan kepada pedagang atas pernikahan anaknya, Anda sudah mendapatkan kembali sementara di bumi ini. Uang yang saya habiskan untuk membeli makanan dan pakaian untuk orang miskin, Anda akan mendapatkannya di dunia lain. Uang yang saya habiskan untuk konser musik, Anda dapatkan sesuatu yang tidak penting.”
Saudara tiri Akbar memahami kesalahannya dan mengundurkan diri. Birbal mendapatkan kembali tempatnya.
Uang yang kita habiskan untuk teman akan dikembalikan atau dibalas dalam beberapa bentuk atau yang lain. Uang yang dihabiskan untuk amal akan diubah menjadi berkah dari Tuhan yang akan menjadi milik abadi kita. Uang yang dihabiskan untuk kesenangan hanya dibuang begitu saja. Jadi, ketika kita akan menghabiskan uang, berpikirlah sedikit, jika tidak kita akan kehilangan banyak.