Intisari-Online.com - Ketika masih kecil, Joseph bersama ibu, ayah, dan saudara-saduranya sering bermain kartu di meja dapur pada sore hari. Kegiatan ini menjadi cara menyenangkan untuk menghabiskan waktu. Terkadang Joseph menang dan bahkan kalah. Namun, permainan kartu akhirnya membuat Joseph terbiasa dengan angka, yang akhirnya membuat pelajaran Matematikanya sering mendapatkan nilai yang tinggi sampai di bangku SMA.
Pelajaran Matematika yang paling terasa dari permainan kartu Joseph adalah tentang Aljabar. Hingga akhirnya ia menemukan buku tentang Kalkulus. Saat melihat buku tersebut, Joseph kemudian berpikiran bahwa ia tidak akan mengambil jurusan Matematika saat kuliah nanti.
Tak hanya Matematika, Joseph juga mempelajari banyak hal, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Mulai dari pelajaran Sastra, Sejarah, Psikologi, Filsafat, dan Teologi. Tak jarang Joseph menerapkan pelajaran di dalam kelas pada kesehariannya. Satu hal yang paling dipelajari oleh Joseph adalah bahwa cinta memiliki perhitungan seperti Matematika, yang unik. Pada pelajaran Kalkulus, ia menyamakan bahwa semakin banyak mencintai maka semakin banyak juga kita dicintai.
Berbagai duka berarti menguranginya, berbagai kebahagiaan berarti mengalikannya. Dan, ketika kita membiarkan kasih Tuhan mengisi hati serta kehidupan kita, maka itu akan membuat kita tumbuh dan bergerak menjadi seseorang yang lebih luar biasa setiap harinya.
Cinta tidak rasional, namun indah. Cinta tidak logis, namun sangat menenangkan. Pikiran tidak bisa memahami, namun jiwa dapat mengerti dan merasakannya. Meski tidak masuk akal, namun bagi Tuhan semua itu adalah nyata. Kita semua dapat memilih, berbagi, dan memperlajari tentang cinta. (sunnyskyz.com)