Berbuat Baik Itu Perlu, Tapi Percuma Jika Terus Diingat-ingat

K. Tatik Wardayati
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

 Mari berbuat baik dan lupakanlah.
Mari berbuat baik dan lupakanlah.

Intisari-Online.com – Adakah orang yang memanah berharap anak panahnya kembali? Tentu tidak. Begitulah seharusnya saat kita berbuat baik. Tak perlu berharap kebaikan yang kita berikan kembali dari orang yang kita beri. Mengharapkan balasan dari sesama manusia bisa berujung kecewa dan derita. Kita perlu terus menerus berlatih, berharap mendapat balasan hanya dari Sang Maha Pemberi.

Tugas kita melakukan kebaikan dengan cara terbaik dan biarkanlah yang Maha Tahu yang menentukan apa balasan terbaik untuk kita. Dia Maha Adil, bila kita melakukan yang terbaik pasti kita mendapatkan yang terbaik. Hanya saja kita tidak tahu dari pintu yang mana hal terbaik itu akan datang menghampiri.

“Apakah bila saya melakukan kebaikan dengan cara bekerja berarti tidak boleh menuntut gaji?” Tentu boleh karena itu hak Anda. Kebaikan yang bisa Anda berikan adalah mengerahkan semua kemampuan melebihi gaji Anda. Misalnya gaji Anda 10 juta tapi Anda mampu mengoptimalkan keahlian Anda dengan nilai setara 100 juta, maka kerjakanlah dengan kualitas 100 juta.

Dengan cara itu, Anda punya selisih kebaikan 90 juta, dan biarkanlah Sang Maha Tahu yang menentukan balasan senilai 90 juta dalam bentuk apapun untuk Anda. Karena itu pasti yang terbaik untuk Anda. Dia tak mungkin berbuat jahat dan tidak adil kepada Anda. Percayalah!

Mungkin sebagian Anda masih ada yang ragu dengan berkata, “Gak juga, saya sering berbuat kebaikan tetapi sering mendapat balasan keburukan.” Boleh jadi Anda memang punya selisih kebaikan senilai 90 juta. Tetapi jangan lupa, selisih itu akan terus berkurang bila Anda melakukan keburukan. Misalnya, sering mengeluh, angkuh, sombong, dan sejenisnya.

Apabila hal-hal negatif atau buruk sering Anda lakukan maka hal itu akan menggerogoti kebaikan yang sudah Anda miliki. Akhirnya, keburukan Anda justru lebih besar dari kebaikan yang Anda miliki. Hasilnya, hal-hal buruk akan datang silih berganti kepada Anda tiada henti.

Maka, mari kita berbuat baik dan kemudian lupakanlah. Sebab Tuhan akan selalu ingat apa yang telah kita perbuat. Jadi teruslah berbuat baik sampai kita telah melakukan banyak kebaikan.

Selamat berkarya.

Artikel Terkait