Intisari-Online.com - Ranah dunia media sosial geger gara-gara sebuah screenshoot yang beredar berisi soal dosen gaib. Dalam berita itu diceritakan dosen gaib muncul di kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
Beginilah bunyi pesan itu:
"Iyo, jare dosen jaluk kuliah jam set 6, lha pas do mangkat eneng dosen mlebu, pas wis do mlebu kabeh+dosen, dosene mung menneg wae, blas ora, ngomong, tiba-tiba ketua kelas disms dosen asli ngomong nek rasido eneng kuliah soale eneng halangan, yo ketua kaget to, bar kui dikon karo dosen asli kok niliki kakie.. Terus etua nibakke bolpoin, eh ternyata nggandul meen, ga ono kakik'e."
"Terus ketua ngeshare via grup line 'sekarang tolong keluar satu persatu dari yang paling belakang dan tanpa teriakan'. Spontan do nglakokke kui, la sing keri dewe ketuane. Ngerti-ngerti dosen goib nyeraki karo ngomong 'kamu udah tau saya?' ketua langsung jerit, akhire UAD selama 3 hari diliburke."
{"Iya, katanya dosen minta kuliah jam setengah 6. Ketika semuanya sudah berangkat, ada dosen masuk (kelas). Ketika semuanya termasuk dosen sudah masuk (kelas), dosennya hanya diam saja. Sama sekali tidak bicara. Tiba-tiba ketua kelas mendapat SMS dari dosen yang asli. (Dosen) Mengatakan bahwa kelasnya tidak jadi ada kuiah, sebab dia berhalangan. Tentu saja ketua kelas terkejut. Setelah itu, sang dosen asli meminta ketua kelas untuk memeriksa kakinya (dosen yang ada di kelas).
Terus, ketua menjatuhkan bolpoinnya, eh ternyata (kaki dosen) tergantung, nggak ada kakinya. Terus ketua mengirim pesan ke grup Line 'Sekarang tolong keluar satu persatu dari yang paling belakang dan tanpa teriakan', spontan semua melakukan perintah itu. Nah ketika yang terakhir (keluar kelas) ketuanya, tiba-tiba dosen gaib mendekatinya sambil mengatakan 'kamu sudah tahu saya?' Ketua langsung menjerit dan akhirnya UAD diliburkan selama 3 hari."}
Setelah dikonformasi oleh detik.com melalui Kepala Humas UAD Yogyakarta, Hadi Suyono, Senin (24/10/2016), ternyata berita itu tidak benar. Alias hoax!
"Itu saya pastikan hoax. Itu hanya euforia orang-orang dan beberapa web agar laris saja dengan membagikan pesan itu,” tegas Hadi sambil kembali menegaskan bahwa itu hoax.