Intisari-Online.com - Mencoba memahami generasi milenial yang terkenal ‘kutu loncat’ saja sudah membuat bingung atasan. Apalagi harus memahami bagaimana seorang yang dinilai sebagai karyawan teladan justru memilih resign.
Donn Carr, President dan Principal Partner dari Carr Management Group, sebuah perusahaan yang berspesialisasi sebagai konsultan bisnis, berkata bahwa alasannya dimulai dari perusahaan dan atasan itu sendiri.
Berikut adalah 8 alasan karyawan yang baik berhenti kerja:
1. Karyawan terlalu banyak dipekerjakan
Karyawan yang baik dan bertalenta ingin berkontribusi pada tempat mereka bekerja dan memproduksi lebih banyak. Akan tetapi, bila ingin mereka bekerja lebih, maka Anda juga harus siap menaikkan jabatan atau upah mereka.
2. Atasan tidak mengakui usahanya
Carr mengatakan, aku tidak pernah berhenti untuk mengatakan hal ini berulang-ulang. Jangan pernah meremehkan ucapan “terima kasih” atau pujian.
Memang sangat mudah untuk menganggap kerja keras karyawan sebagai sesuatu yang seharusnya, tetapi jangan lakukan hal ini, dan berikan mereka penghargaan untuk hasil yang baik.
3. Atasan menaikkan jabatan orang yang salah
Mungkin hal ini terjadi secara tidak sengaja, tetapi menaikkan jabatan orang yang salah adalah sesuatu yang fatal. Bagi seorang karyawan yang bekerja keras, dilewati oleh seseorang, yang menurut mereka tidak bekerja cukup keras, adalah hinaan.
4. Atasan tidak peduli dengan bawahan
Cukup sederhana. Atasan yang gagal untuk peduli, tutur Carr, akan melihat banyak bawahan masuk dan keluar.
Source | : | kompas.com |
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR