Intisari-online.com—Ada orang yang pikirannya paling kuat menguasai dirinya, ada pula orang yang perasaannya yang paling menonjol. Ada juga seseorang yang selalu bertindak dan bersikap berdasarkan fakta. Sebaliknya, ada mereka yang sangat lemah terhadap perasaannya. Anda di posisi yang mana?
Orang yang mampu mengendalikan perasaan berdasarkan pikirannya disebut dengan orang yang faktual. Biasanya ia mampu mengolah fakta-fakta yang terekam di otal secara lebih detail sebelum dimasukkan ke dalam hati.
Sedangkan orang yang sensitive, ia cenderung emosional. Sebab ia merespons realita yang sedang terjadi tanpa pemikiran yang matang dan detail. Akibatnya, semua masuk ke dalam hati. Hal ini berarti ia mengolah informasi dengan perasaannya saja.
Contohnya, seorang pria tidak sengaja melihat pasangannya tengah duduk berdua bersama pria lain di taman. Bila dia orang sensitif, otaknya merekam semua kejadian yang dilihatnya itu. Namun secara psikologis, ia memasukkan semuanya ke dalam hati tanpa mengolah informasi itu terlebih dahulu dalam pikiran. Karena ia hanya menggunakan hatinya, bukan pikirannya, kemungkinan besar ia langsung amrah dan melabrak pria itu tadi.
Namun, jika ia orang yang faktual, kejadian itu memang direkam di otak, namun diolah terlebih dahulu sebelum bertindak. Pikirannya akan membuat pertimbangan-pertimbangan yang kira-kira memungkinkan. Misalnya, mungkin pria itu saudara atau temannya. Ia tidak serta-merta langsung menghakimi.
Karena itulah, orang faktual cenderung tenang, penuh perhitungan, dan mampu mengendalikan dirinya. Sedangkan orang yang sensitif cenderung cepat gelisah, tergesa-gesa dalam mengambil kesimpulan, tidak sabar, dan sulit mengendalikan diri.