Jadilah Pembeli Yang Cerdas

K. Tatik Wardayati

Editor

Jadilah Pembeli Yang Cerdas
Jadilah Pembeli Yang Cerdas

Ingin hidup sehat? Mulailah mencermati label informasi nutrisi pada kemasan makanan karena tabel ini bukan hiasan semata.

Pemerintah melalui Badan POM membuat standardisasi pencantuman informasi nilai gizi pada makanan. Dengan pencantuman nutrisi, produsen maupun konsumen sama-sama memiliki keuntungan. Bagi produsen, label nutrisi dapat menjadi sarana pemasaran karena menjabarkan sederet nutrisi pada produknya sehingga tampak lebih meyakinkan. Sedangkan bagi konsumen, info ini menjadi bahan pertimbangan pada saat berbelanja.

Informasi ini memiliki manfaat kesehatan, khususnya bagi mereka yang peduli kesehatan atau memiliki penyakit seperti diabetes, darah tinggi, jantung koroner, atau asam urat. Contohnya, makanan bebas garam atau rendah garam sangat cocok untuk penderita darah tinggi. Begitu pula makanan yang kadar gulanya nol atau rendah pas banget untuk penderita penyakit diabetes. Atau penderita jantung koroner dan obesitas yang baik mengonsumsi makanan bebas lemak atau rendah lemak.

Begitu pula pada makanan khusus anak-anak yang selalu tampil menarik. Warna menjadi salah satu penentu selain rasa tentunya. Tak jarang ada penambahan bahan-bahan seperti pewarna, pemanis, aroma atau penguat rasa menjadi hal yang biasa dalam industri makanan.

Mengingat pentingnya informasi, tak ada salahnya mewarisi kebiasaan membaca label nutrisi kepada anak-anak. Memperkenalkan nutrisi kepada anak sejak dini dapat menjadi bekal mereka untuk memilih makanannya dengan selektif dan terbiasa dengan pola makan sehat.

Pada gambar, berikut ini cara membaca label nutrisinya.

  • Takaran per sajian. Makanan dalam kemasan ini terdiri atas 2 sajian kemasan @ 245 g.
  • Jumlah kalori (energi) per sajian, 60 kkal; 10 kkal berasal dari lemak.
  • Jumlah nutrisi per sajian. Dalam kemasan ini karbohidrat per sajian 10 g, memasok 3% kebutuhan karbohidrat per hari.
  • Jumlah vitamin per sajian. Jumlah vitamin A per sajian sebanyak 20% dari kebutuhan 100%.
  • Standar AKG = DV (Angka Kecukupan Gizi = Daily Value) berdasarkan diet 2000 kkal.
  • Kadar lemak 40 kkal masuk kategori rendah, 100 kkal kategori sedang, 400 kkal kategori tinggi.
Agar Tak Salah Pilih

Di pasar swalayan berbagai produk ditawarkan dengan embel-embel bebas, rendah dan dikurangi lemaknya. Apa ya, maksudnya?

LEMAK

Bebas lemak (fat free) Rendah lemak (low fat) Bebas lemak jenuh (saturated fat free) Rendah lemak jenuh (low saturated fat)

Kurang dari 0,5 g per sajian Kurang dari 3 g per sajian Lemak jenuhnya kurang dari 0,5 g per sajian Lemak jenuhnya kurang dari 1 g per sajian

KALORI

Bebas kalori (calorie free) Rendah kalori (low calorie) Kalori dikurangi (reduced/less calorie) *

Kurang dari 5 kalori per sajian Kurang dari 40 kalori per sajian

KOLESTEROL

Bebas kolesterol (cholesterol free) Rendah kolesterol (low cholesterol) Kolesterol dikurangi (reduced/less cholesterol)*

Kurang dari 2 mg per sajian

Kurang dari 20 mg per sajian

GARAM (SODIUM)

Bebas garam (sodium free) Rendah garam (low sodium) Garam dikurangi (reduced/less fat)*

Kurang dari 5 mg per sajian Kurang dari 140 mg per sajian

GULA

Bebas gula (sugar free)Gula dikurangi (reduced/less sugar)*

Kurang dari 0,5 mg per sajian

Tanda * = istilah dikurangi (reduce/less) berarti kadar gizi seperti kalori, kolesterol, garam, dan gula pada produk itu 25% lebih rendah dari produk umumnya.

Cek Juga Masa Kadaluarsanya

Jangan bingung membaca penulisan masa kadaluarsa yang berbeda pada kemasan makanan.

  • Tanggal Akhir Penggunaan Optimal (best before) Tercantum pada makanan kemasan yang masa simpannya lebih dari enam minggu, seperti makanan beku, cokelat, tepung terigu, dan bumbu dapur.
  • Tanggal Akhir Konsumsi (used by) Tercantum pada makanan kemasan yang mudah rusak seperti yoghurt, krim, keju, susu, dan jus.
  • Tanggal pembuatan (production date) Tercantum pada produk yang masa simpannya cukup lama seperti susu bubuk dan biskuit.
(Sumber: Menu Sehat)