Kepopuleran jabat tangan pun akhirnya menjadi budaya dalam sejarah peradapan manusia. Di beberapa negara, jabat tangan digunakan dalam berbagai macam situasi dengan maknanya yang berbeda pula.
Di negara-negara bekas jajahan Inggris misalnya, berjabat tangan merupakan standar salam untuk situasi bisnis yang bermakna kerja sama atau mau menyelesaikan perjanjian.
Di negara Arab, jabat tangan menjadi kebiasaan untuk mengucapkan salam kepada yang lain. Atau yang lain lagi, saat Lord Baden Powell, bapak pandu sedunia, menjadikan jabat tangan sebagai gerakan kepanduan khusus yang berarti perdamaian.
Berbagai makna simbolik muncul dalam gerakan jabat tangan. Dengan genggaman kuat, lemah sembari memutar tangan, mencengkeram, atau memegang bahu, semuanya bisa mengungkapkan perasaan Anda.
Jadi, bila Anda sedang dendam pada seseorang, kebencian itu pun bisa terlihat dari gerakan jabat tangan Anda dengan orang itu.
--
Tulisan ini dimuat di Majalah Intisari edisi Mei 2011. Ditulis oleh Olive dengan judul asli “Berjabat Tangan, Lambang Perpanjangan Tangan Dewa”.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR