Intisari-Online.com -Diane Papazian (56), asal New York,AS, mengatakan anjingnya yang bernama Troyitu terus-menerus menyundul payudaranya. Perilaku itu, ditunjukkan saat Troy masih berusia empat bulan. Setelah lama mengamati, Diane tahu bahwa Troy si anjing tertarik dengan benjolan di payudaranya yang ternyata adalah kanker.
Perempuan itu, lantas memutuskan untuk melakukan mammogram, meskipun dia baru saja melakukan hal yang sama enam bulan sebelumnya. Hasilnya, dia didiagnosa mengidap kanker payudara agresif.
Seperti yang dilaporkan oleh Daily Mail, Papazian kemudian melakukan mastektomi (pengangkatan payudara) dan kemoterapi. Kini dia sehat dan bebas dari kanker yang menyeramkan itu.
Troy, anjing terlatih yang biasa ikut pameran, kini menjadi anjing doberman juara pertama di Negara Bagian New York dan menduduki peringkat kesembilan di AS. Anjing itu juga telah dinominasikan American Humane Association untuk mendapat penghargaan hero dog of the year.
"Saya sangat berterima kasih kepadaTroy, bukan hanya karna anjing itu merupakan anjing yang menakjubkan dan penuh kasih, tetapi binatang itu telah menyelamatkan hidup saya," ujar Papazian.
Berdasar kisah Papazian, selama proses pemulihan, anjing itu terus memenuhi pikiran dan hanya duduk di samping perempuan paruh baya itu dengan tatapan penuh cinta. “Troy berpikir bahwa dirinya anjing peliharaan dan mengikuti kami berkeliling dan ingin bersama kami sepanjang hari," kenang Papazian.
Anjing memang bisa deteksi kanker
Sejumlah studi menunjukkan, anjing ternyata bisa mendeteksi tanda-tanda kanker. Sebuah studi InSitu Foundation tahun 2003 menemukan, anjing bisa mengendus kanker paru-paru dan payudara dengan mencium napas pasien.
Disusul kemudian penelitian tahun 2004. Studi yang dilakukan oleh oleh Buckinghamshire Hospitals Trust and the charity Cancer and Bio-detection Dogs menemukan, hewan peliharaan juga dapat mendeteksi kanker kandung kemih dalam sampel urin.
Sel-sel kanker diketahui menghasilkan bahan kimia yang disebut senyawa organik yang mudah menguap yang mengeluarkan bau yang berbeda. Bau itu diyakini memicu reaksi anjing.
Pasien kanker paru-paru dan payudara diketahui menghembuskan napas penanda biokimia yang dapat ditelusuri sebagai tumor yang memancarkan zat yang tidak ditemukan dalam jaringan tubuh yang sehat. (Reza Gunada|tribunnews.com)