T&J Jantung: Olahraga Memicu Serangan Jantung?

Agus Surono

Editor

Beda Usia, Beda juga Jenis Olahraganya
Beda Usia, Beda juga Jenis Olahraganya

Intisari-Online.com -Olahraga secara rutin bisa membantu melindungi kita terhadap penyakit jantung. Namun jika dilakukan di luar batas normal, pengerahan tenaga yang berlebihan dan ketegangan lain seperti kemarahan emosional bisa saja menjadi pemicu timbulnya komplikasi pada jantung.

(Baca juga: Risiko Serangan Jantung Berkurang Jika Gigi Anda Bersih)

Konsekuensinya, pasien penderita jantung harus berhenti berolahraga dan mencari pertolongan medis jika timbul gejala berikut ini yang tidak hilang walau sudah beristirahat dan minum obat:

  • Nyeri dada atau rasa tertekan
  • Debar jantung cepat atau tidak teratur
  • Napas pendek-pendek yang hebat
  • Pusing
Nasihat dokter khusus bagi penderita jantung, bila saat berolahraga ada yang dirasa tidak nyaman pada bagian tubuh mana pun, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki, dan hilang saat beristirahat, anggap itu angina, dan berhentilah!

(Baca juga: Serangan Jantung Saat Sendirian, Ini Antisipasinya Agar Nyawa Tak Melayang)

Bila rasa tidak enak terus berlangsung, segeralah ke dokter. Angina merupakan nyeri dada atau ketidaknyamanan yang terjadi ketika sebuah wilayah otot jantung tidak cukup memperoleh darah yang kayak akan oksigen.

Sayangnya, tidak jelas berapa jumlah optimal kegiatan olahraga yang bisa melindungi seseorang dari PJK. Namun, dalam suatu penelitian yang melibatkan diet rendah lemak dan rendah kolesterol terlihat bahwa dengan membakar 1.600 kalori per minggu akan membuat kita terhindar dari sakit jantung. Sementara membakar 2.200 kalori per minggu malah dapat terancam terkena sakit jantung.

Secara umum, ini bisa diterjemahkan dengan jalan kaki sekitar 24 – 32 km setiap minggunya. Asosiasi Jantung Amerika memberi patokan bahwa yang paling baik adalah berolahraga 5 – 6 jam dalam seminggu. (Sumber: Jantung, Otot Yang Perkasa)

Artikel Terkait