Jangan Paksa Anak Selalu Berdiam Diri di Dalam Rumah Jika Tidak Ingin Penglihatannya Terganggu

K. Tatik Wardayati

Editor

Main Di Luar Kurangi Risiko Rabun Jauh Pada Anak
Main Di Luar Kurangi Risiko Rabun Jauh Pada Anak

Intisari-Online.com – Jika Anda perlu alasan lain supaya anak-anak jauh dari TV dan video game, ajaklah mereka lebih banyak bermain di luar rumah.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak yang lebih banyak bermain di luar menurunkan risiko rabun jauh.

Para peneliti melihat data dari delapan penelitian saat anak-anak bermain di luar rumah dan kaitannya dengan rabun jauh pada anak-anak dan remaja.

Penelitian melibatkan total 10.400 responden.Hasilnya, anak-anak yang menghabiskan waktu main di luar 3,7 jam per minggu lebih sedikit dari anak-anak lainnya mengalami rabun jauh.

Para peneliti juga menemukan bahwa setiap jam tambahan per minggu yang dihabiskan anak bermain di luar, menurunkan risiko berkembangnya rabun jauh sekitar 2%.

(Baca juga:Wortel Bisa Mengobati Rabun Jauh Hanya Mitos, Ini Penjelasannya)

Bermain di luar ruangan, atau hanya menghabiskan waktu jauh dari tabung TV, mungkin memiliki manfaat yang luas bagi anak-anak, seperti yang dirilis dari pernyataan kelompok dokter anak.

Kelompok ini mengatakan bahwa anak-anak di bawah 2 tahun harus menghindari TV sebanyak mungkin dan malahan harus lebih banyak bermain.

“Menambah waktu bermain di luar bagi anak-anak berdampak besar bagi penglihatan dan kesehatan secara umum,” kata peneliti Anthony Khawaja dari Universitas Cambridge dalam sebuah pernyataan yang dikutip Live Science.

Peningkatan paparan cahaya alami dari matahari serta lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk melihat objek yang jauh – yang cenderung jarang dilakukan anak-anak – mungkin berperan dalam menurunkan risiko anak-anak memiliki rabun jauh.

Demikian analisis para peneliti.

“Tentu masih dibutuhkan data yang lebih tepat untuk dijadikan rekomendasi. Penelitian lanjutan dibutuhkan untuk memahami faktor-faktor, seperti peningkatan jarak penglihatan, mengurangi rabun dekat, paparan ultraviolet, atau aktivitas fisik, yang paling menentukan,” kata Khawaja.

(Baca juga:Untuk Para Orangtua Harap Diperhatikan, Inilah Perbandingan Pengaruh Televisi dan Buku terhadap Otak)

Rabun jauh - yang dikenal juga sebagai myopia -adalah penyebab paling umum dari gangguan penglihatan di seluruh dunia.

Prevalensinya telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir, terutama di daerah Asia Timur, seperti Cina, Jepang, dan Singapura, menurut National Institutes of Health.

Temuan ini dipresentasikan saat Pertemuan Tahunan ke-115 American Academy of Ophthalmology, 24 Oktober yang lalu.

Artikel Terkait