Intisari-Online.com – Tanya: Berat badan saya 60 kg dan tinggi badan 165 cm. Tapi saya dianjurkan dokter menghindari makan jeroan, makanan berlemak, dan kuah bersantan karena kolesterol saya tinggi. Mengapa bisa demikian? Bukankah penderita hiperkolesterol biasanya berbadan gemuk?
Jawab: Tidak ada ketentuan yang memastikan penderita kolesterol harus orang yang bertubuh gemuk. Kadar kolesterol orang kurus pun bisa tinggi.
Kolesterol adalah salah satu bahan lemak (lipid) dalam darah yang terbentuk secara alamiah dalam tubuh manusia. Kolesterol sangat penting, ia dibutuhkan untuk membran sel tubuh, sebagai selubung saraf dan memproduksi hormon tertentu, selain juga membantu pencernaan makanan.
Kolesterol dikirim ke seluruh tubuh melalui darah. Pada saat mengalir bersama darah, kolesterol membentuk ikatan dengan protein, di mana paket ini disebut kolesterol – protein atau lipoprotein. Bila yang diikatnya berupa lipoprotein berkerapatan tinggi (high-density lipoprotein – HDL) maka ia disebut kolesterol “baik” karena membantu “membersihkan” kolesterol dari pembuluh darah. Sebaliknya, bila protein yang diikatnya berupa lipoprotein berkerapatan rendah, maka jadilah yang disebut kolesterol lipoprotein berkerapatan rendah (low-density lipoprotein – LDL) atau yang kerap disebut kolesterol “jahat”. LDL yang teroksidasi oleh radikal bebas akan terkumpul di dinding pembuluh darah dan menyebabkan penumpukan kolesterol di pembuluh darah yang disebut plak. Plak ini mengakibatkan pembuluh darah menyempit dan aliran darah menjadi tak lancar (aterosklerosis). Bila dibiarkan, pembuluh darah yang ke jantung maupun ke otak bisa tersumbat, sehingga menyebabkan penyakit jantung koroner dan stroke.
Sekitar 80% kebutuhan kolesterol kita dihasilkan oleh tubuh sendiri, sedangkan selebihnya berasal dari makanan tinggi kolesterol yang kita makan, seperti daging merah, kuning telur, mentega, dan minyak goreng. Sedangkan lemak tak jenuh dari tetumbuhan (minyak kedelai, margain) tidak banyak berpengaruh pada peningkatan kolesterol dalam darah.
Untuk itu berikut ini ada batasan kolesterol yang ideal; tapi batasan ini dapat berubah sesuai perkembangan pengetahuan.
Tanpa obat
Kolesterol tinggi biasanya bisa diatasi dengan mengubah gaya hidup;
Bila kolesterol seseorang tetap tinggi walau sudah mengubah gaya hidup, maka dokter akan memberikan obat untuk menurunkan kolesterol sekaligus juga untuk trigliserida a.l: statin termasuk fluvastatin, lovastatin, simvastatin dan atorvastatin, yang bekerja untuk menghilangkan kolesterol dalam sel hati dan menyebabkan sel-sel itu mengambil kolesterol dari aliran darah. Statin juga menolong tubuh menyerap kembali kolesterol dari plak, sehingga secara perlahan membuka kembali jalan di pembuluh darah. Obat ini biasanya aman, cuma tidak direkomendasi bagi penderita lever.
Asam nikotinat yang sebenarnya vitamin B kompleks, memberikan efek pada HDL, LDL dan trigliserida. Golongan asam fibrat termasuk gemfibrozil dan fenofibrat, obat ini memberikan efek pada HDL, LDL, dan trigliserida. (Penyakit, Terapi & Obatnya)