Hamil Berolahraga? Bisa Saja!

Nur Resti Agtadwimawanti

Editor

Hamil Berolahraga? Bisa Saja!
Hamil Berolahraga? Bisa Saja!

Intisari-Online.com - Mungkin bagi Anda, terutama bumil (ibu hamil) merasa was-was bila hendak berolahraga. Mungkin pernah terbesit dalam pikiran Anda bahwa olahraga akan membahayakan bayi yang ada dalam kandungan Anda. Namun, penelitian baru menyatakan bahwa olahraga secara teratur tidak akan membahayakan, baik untuk bumil maupun bayi.
Seperti dilansir dari myhealthnewsdaily.com, para peneliti menemukan bahwa bumil yang berolahraga dapat menurunkan rata-rata denyut jantung saat istirahat.
Dalam penelitian ini, peneliti mengukur detak jantung janin dan aliran darah melalui tali pusat. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa bumil yang melakukan 30 menit latihan memiliki rata-rata denyut jantung lebih rendah dari bumil yang sedikit berolahraga atau tidak sama sekali.Namun, para peneliti mencatat bahwa temuan penelitian tidak berlaku untuk olahraga berat. Selain itu, hanya bumil yang sehat yang terlibat dalam penelitian ini, bukan bumil yang mengalami komplikasi kehamilan. Para peneliti dari Sekolah Kedokteran, Universitas Johns Hopkins ini meneliti 45 bumil sehat dengan masa kehamilan antara 28 dan 32 minggu. Lima belas dari jumlah tersebut tidak berolahraga, 15 yang lain berolahraga secara teratur, dan 15 yang berolahraga dengan penuh semangat.Mereka pun dibagi lagi menjadi dua keompok latihan, yaitu bumil yang sangat aktif, yang penuh semangat (berolahraga lebih dari empat hari seminggu), dan mereka yang secara rutin aktif, yang berolahraga cukup selama 20 menit dalam waktu tiga atau lebih hari dalam seminggu. Setelah berolahraga, denyut jantung dari kedua ibu dan bayi diperiksa. Para peneliti menemukan adanya perbedaan. Bumil dengan latihan yang sangat aktif ternyata memiliki denyut jantung terendah saat beristirahat.
Para peneliti mencatat bahwa mereka hanya melihat respon bayi setelah satu sesi latihan dalam rentang waktu antara 28 dan 32 minggu kehamilan, dan menurut mereka, tanggapan dapat berbeda pada tahap-tahap kehamilan lainnya.