Intisari-Online.com - Mengingat rumah sakit (RS) tidak luput dari penyebaran virus dan bakteri, maka di tiap RS ada yang namanya Panitia Pengendali Infeksi (PPI). Tugasnya, untuk melakukan deteksi dan pencegahan infeksi nosokomial. Yang tergabung dalam PPI ini adalah bagian klinik, ahli mikrobiologi, perawat, ahli farmasi, bagian sterilisasi, kebersihan, laundry, dapur, dan limbah.Selain itu, tiap RS di Indonesia dilengkapi dengan berbagai perangkat dan fasilitas untuk pencegahan infeksi yang memenuhi standar sesuai dengan persyaratan kesehatan lingkungan RS yang tertera dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (No: 1204/Menkes/SK/X/2004).
Dr. Anis Karuniawati, PhD, SpMK (K), ketua Departemen Mikrobiologi FKUI menjelaskan, “Mengingat pentingnya peran lingkungan RS dalam pencegahan terjadinya infeksi di RS, maka persyaratan kesehatan lingkungan RS harus dipenuhi sesuai standar yang telah ditentukan. Persyaratan tersebut meliputi persyaratan fisik, kimia dan mikrobiologi.”
Pemeriksaan mikrobiologi, lanjut dr. Anis, merupakan salah satu faktor penting dalam penentuan bahwa lingkungan RS telah memenuhi standar. Selain berguna untuk mengetahui bahwa metode pembersihan atau sterilisasi yang dilakukan telah mencapai tujuan, juga untuk mencari sumber infeksi bila terdapat kejadian luar biasa (KLB).
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui Laboratorium Mikrobiologi Klinik (LMK)-nya telah melakukan beberapa jenis pemeriksaan mikrobiologi lingkungan di berbagai RS di Jakarta dan sekitarnya. Pemeriksaan tersebut di antaranya meliputi kultur kuantitatif mikroba di udara, ruang operasi, kultur semi kuantitatif mikroba pada permukaan meja operasi, peralatan atau linen, uji sterilitas alat, uji sterilisator, uji mikrobiologi makanan dan minuman, serta skrining karier salmonella pada pengolah atau penyaji makanan.
Selain kultur mikroba, dapat pula dilakukan uji genotype untuk membuktikan sumber infeksi. Selain itu LMK-FKUI juga mampu melakukan kultur dan identifikasi bakteri Legionella pneumophilla, penyebab pneumonia yang dapat ditemukan di air pendingin (cooling tower) pada gedung rumah sakit yang menggunakan sistem pendingin sentral atau di dalam container air panas untuk mandi.