Penyebab Kantuk dan Kelelahan

K. Tatik Wardayati

Editor

Penyebab Kantuk dan Kelelahan
Penyebab Kantuk dan Kelelahan

Intisari-Online.com – Lelah dan ngantuk, hasil sampingan dari jadwal kerja yang sibuk, telah menjadi bagian dari gaya hidup masa kini. Sebuah jajak pendapat tahun 1998 tentang wanita dan tidur yang dilakukan oleh National Sleep Foundation mengungkapkan, 31 persen wanita melaporkan rasa kantuk selama hari kerja, dengan 25% melaporkan kantuk di siang hari yang signifikan. Pria pun dipengaruhi rasa lelah. Kantuk selama dan setelah jam makan siang mempengaruhi kinerja mereka. Kantuk dan lelah dapat mempengaruhi kualitas hidup, keselamatan, serta produktivitas. Kantuk di siang hari bisa mengungkapkan kondisi kesehatan tertentu yang bisa menyebabkan masalah kesehatan lainnya.

Apa sih penyebab lelah dan kantuk itu? Bagaimana mengatasinya?

  • Tidur yang kurang cukup. Umumnya, seseorang membutuhkan 8 jam tidur dalam sehari. Kurang tidur yang memadai dapat mempengaruhi konsentrasi dan kesehatan. Mengatasinya? Matikan laptop setidaknya tiga puluh menit sebelum tidur dan jangan lupa matikan ponsel juga.
  • Sleep apnea. Orang dengan masalah ini biasanya mendengkur dan sesaat berhenti bernapas, lalu bernapas lagi dengan mendadak. Sleep apnea dapat terjadi bila saluran udara bagian atas tertutup karena mengendurnya jaringan langit-langit lunak atau karena membesarnya adenoid atau oleh polip hidung. Setiap kali gangguan ini terjadi, kualitas tidur pun menurun. Kita mungkin tidak merasa tidur meskipun sudah tidur selama delapan jam. Cara mengatasinya: berhenti merokok, mengurangi berat badan, tidur tengkurap atau miring, jika diperlukan menggunakan mekanisme CPAP untuk menjaga proses pernapasan normal sepanjang malam.
  • Kurangnya energi. Mungkin merasa lelah jika tidak bisa mendapatkan nutrisi tepat melalui makanan. Cara mengatasinya: diet seimbang dengan menjaga tingkat gula darah dalam kisaran normal. Pastikan untuk makan pagi setiap hari. Sertakan protein tinggi dan karbohidrat kompleks di setiap waktu makan.
  • Anemia. Salah satu penyebab utama kelelahan, terutama di kalangan wanita, adalah anemia. Menstruasi pada wanita dapat menyebabkan kekurangan zat besi. Mengatasinya? Banyaklah makanan yang kaya zat besi, seperti daging, hati, kerang, sayuran berdaun hijau, serta sereal.
  • Depresi. Depresi berkepanjangan dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang serius. Depresi dapat menyebabkan perasaan lelah, sakit kepala, dan hilangnya nafsu makan. Mengobatinya, dengan berbagi masalah dengan orang lain, terlibat dalam percakapan dengan orang yang dipercaya, atau lakukan meditasi.
  • Infeksi saluran kemih. Infeksi di saluran kemih menyebabkan rasa terbakar dan nyeri. Tapi, orang jarang mengungkapkan gejala tersebut. Gejala yang muncul hanya perasaan kelelahan. Hubungi segera dokter untuk mendapatkan antibiotik yang tepat.
  • Hipotiroid. Ini mungkin salah satu alasan perasaan lelah sepanjang waktu. Ketika kelenjar tiroid gagal berfungsi dengan baik, gejala yang didapat adalah penambahan berat badan dan perasaan lelah. Cara mengatasinya dengan mendapatkan obat yang tepat untuk mengembalikan kinerja tubuh.
  • Diabetes. Fluktuasi kadar gula darah bisa membuat tubuh kehabisan energi. Karenanya kita mungkin sering mengalami kelelahan dan mengantuk tanpa sebab apapun. Cara mengatasinya dengan perubahan diet, olahraga, obat, dan terapi insulin yang bisa membantu untuk mengendalikan diabetes.
  • Dehidrasi. Tubuh kita membutuhkan air yang cukup untuk bekerja dan berfungsi dengan baik. Dehidrasi dapat menyebabkan kita merasa lelah sepanjang hari. Minumlah cukup air setelah setiap dua jam untuk tetap terhidrasi sepanjang hari.
  • Pergeseran tugas. Bekerja dalam shift, terutama pada malam hari, dapat mengganggu pola tidur normal. Akibatnya, kita mungkin akan merasa lelah dan mengantuk di siang hari. Cara mengatasinya demgan mencoba mendapatkan tidur malam yang baik. Buatlah pengaturan ruangan yang gelap dan tenang serta suasana yang sejuk agar dapat tidur dengan nyenyak.
  • Penyakit jantung. Merasa lelah saat melakukan pekerjaan rutin seperti membersihkan rumah, menyiangi pekarangan, dapat menunjukkan gejala masalah jantung. Pertimbangkanlah untuk mengunjungi dokter. Mengubah gaya hidup dan diet sesuai rekomendasi dokter, merupakan cara mengatasi masalah ini menjadi lebih serius.
Kita memerlukan banyak energi untuk diri sendiri dan orang lain dalam keluarga dan tempat kerja. Kita tidak mungkin menyebutkan kekurangan energi sebagai alasan untuk menolak pekerjaan. Sesekali jawaban itu mungkin masih diterima, tapi tidak mungkin kita memberikan alasan yang sama berulang-ulang. Tetap berenergi dapat kita dapatkan dengan menerapkan gaya hidup sehat. (*)