Kurang atau Lebih Sama-sama Berisiko

K. Tatik Wardayati

Editor

Kurang atau Lebih Sama-sama Berisiko
Kurang atau Lebih Sama-sama Berisiko

Intisari-Online.com – Tidur adalah salah satu kegiatan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan. Namun, pada kenyataannya durasi tidur harus dibatasi, tidak lebih atau kurang.

Tidur kurang dari 5 jam atau lebih dari 9 jam per hari membuat orang berisiko terkena demensia atau penurunan fungsi otak, yang satu karakter adalah kepikunan di usia tua. Antara 6 dan 8 jam tidur dianggap sebagai ideal kebutuhan manusia.

Baru-baru ini sebuah penelitian menemukan, tidur siang teratur dan tidur di malam hari terlalu lama bisa menjadi gejala awal dari demensia atau berkontribusi terhadap gangguan otak, terutama jika memasuki usia tua.

“Hasil ini menunjukkan bahwa kantuk di siang hari bisa menjadi gejala awal dari penurunan kognitif,” kata Dr. Claudine Berr dari Institut National de la Sante et de la Recherche Medical dalam "Konferensi Asosiasi Alzheimer Internasional" di Vancouver.

Dalam penelitian lain, juga disajikan di Vancouver, sekelompok peneliti Amerika menemukan, tidur yang teratur lebih dari 9 jam semalam atau kurang dari lima jam mungkin berhubungan dengan kemampuan mental yang lebih rendah.

Devore dan koleganya juga menemukan, peserta yang tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit mengalami perubahan kimia di otak yang menunjukkan gejala awal penyakit Alzheimer atau bentuk paling umum dari demensia.

“Dari waktu ke waktu durasi tidur yang ekstrem dapat menyebabkan penurunan kognitif dan gejala Alzheimer awal dan bukan hanya gejala pasif dari keduanya,” kata Devore, seperti dilansir Telegraph.