Intisari-Online.com – Anda tentunya telah mengenal organ intim pada wanita. Para wanita harus menjaga dan merawat organ intimnya agar tidak merugikan diri sendiri dan pasangannya bila sampai terjadi infeksi yang menyerang organ kelamin wanita tersebut.
Sekarang ini banyak ditawarkan tempat perawatan organ wanita. Seperti salon kecantikan yang menawarkan spa vagina, misalnya. Mereka mengklaim dapat melakukan perawatan dan membuat vagina bersih dan wangi.
“Tidak ada yang dapat mendeskripsikan seperti apa bau vagina itu. Makanya, disebutkan bau vagina itu khas. Khas berarti setiap orang akan berbeda baunya. Jadi, tidak ada gunanya dibuat agar vagina berbau wangi. Tidak perlu juga dilakukan pengasapan, emangnya sate?” jelas dr. Susie Rendra, SpKK., dari RS Pondok Indah – Puri Indah.
Merawat vagina sebenarnya tidaklah terlalu rumit. Jadi jelas sekali tidak perlu menggunakan pewangi atau cairan apa pun untuk membersihkan vagina. Termasuk cairan antiseptik. Kebanyakan orang beranggapan cairan antiseptik berguna untuk membersihkan kuman dalam vagina. Padahal, kuman memang tumbuh dalam vagina. Sepanjang tidak berlebihan, kuman itu harus hidup untuk menjaga kelembaban vagina. Bila diberikan cairan atau semprotan antiseptik, vagina akan semakin kering, hingga terjadilah iritasi, dan inilah yang menyebabkan gatal di vagina. Gatal karena iritasi yang dibiarkan akan menyebabkan infeksi pada alat kelamin.
Bila memang ingin menggunakan sabun khusus, gunakanlah sabun dengan pH asam. Ini dilakukan agar pH di vagina tetap asam, serta tidak menghilangkan kekhasan bau vagina. Bau khas vagina digunakan untuk ‘menuntun’ jalannya sperma agar dapat membuahi telur.
Keputihan sering dialami para wanita saat masa subur hingga menjelang menstruasi. Wajar sekali terjadi, untuk itu gunakan pantyliner untuk menyerap sisa cairan tersebut. Gunakan sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas. Namun, jika keputihannya berbau dan berwarna, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Yang paling utama, gunakan celana dalam yang berbahan katun untuk membantu menjaga kesehatan vagina. Pemilihan bahan katun ini dimungkinkan agar area di sekitar vagina dapat bernapas, menyerap keringat, dan mengurangi kelembaban. Berbeda dengan celana nilon yang tidak menyerap keringat dan panas. (*)