Intisari-Online.com - Berikuti ini beberapa mitos lagi seputar penyakit jantung koroner (PJK).
- Terapi hormon menurunkan risiko terkena PJK. Nyatanya malah dengan menggunakan terapi hormon, risiko seorang perempuan mendapat serangan jantung meningkat. Terapi hormon yang diberikan hanya berfungsi untuk mengurangi gejala menopause saja seperti ‘hot flashes’ dan osteoporosis.
- Serangan jantung disebabkan oleh pembuluh darah yang tersumbat. Selain akibat sumbatan pada pembuluh darah, serangan jantung dapat terjadi karena reaksi kimia dan proses peradangan yang mengakibatkan terbentuknya plak yang menempel di dinding pembuluh darah jantung (arteriosklerosis).
- Cokelat baik untuk mencegah PJK. Cokelat mengandung flavonoid yang dapat membantu memelihara kesehatan jantung, sirkulasi darah, dan mengurangi pembekuan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke. Namun, untuk itu pilihlah cokelat yang rendah lemak dan gula. Dan makan secukupnya saja.
- Vitamin C mengurangi risiko PJK. Hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology menyebutkan, mengonsumsi suplemen vitamin C dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Harvad School of Public Health pun menemukan bahwa perempuan yang mengonsumsi vitamin C lebih dari 369 mg/hari risiko terkena penyakit jantung menurun hampir 30%. Hal ini karena vitamin C memiliki peranan yang sangat penting dalam mencegah terbentuknya arteriosklerosis.
- Vitamin E mencegah PJK. Vitamin E merupakan antioksidan yang berperan mencegah terjadinya proses oksidasi dalam tubuh. Dengan demikian vitamin E akan menghambat risiko munculnya penyakit jantung koroner. Penelitian yang dilakukan oleh University of Texas South-western Medical Center menemukan bahwa menelan 800 IU Vitamin E setiap hari selama tiga bulan akan mengurangi oksidasi LDL (lemak jahat) sebanyak 40%. Bila Anda berniat menurunkan oksidasi LDL, asuplah vitamin E sekurang-kurangnya 400 IU vitamin E per hari.
- bersambung -