Intisari-Online.com – Kadang-kadang anak-anak bisa sangat lucu dan menggemaskan, tetapi tak jarang mereka juga melakukan beberapa perilaku yang cukup menjijikkan. Apa saja hal-hal menjijikkan yang dilakukan anak-anak? Berikut ini daftar yang diberikan oleh The Stir.
- Buang air di bak mandi. Memandikan anak bukanlah hal yang mudah dilakukan, terutama jika anak Anda tidak suka bermain di air. Namun, yang menjengkelkan adalah ketika tiba-tiba si anak buang air besar di bak atau ember mandinya. Tidak sering terjadi juga, tapi bisa dialami oleh beberapa orang.
- Menyembunyikan kotoran hidung. Setiap orang kadang-kadang mengupil, termasuk anak-anak. Ini dilakukan untuk membersihkan lubang hidung. Tapi bukannya membuang kotoran hidung dengan tisu seperti halnya orang dewasa, anak-anak suka meletakkan kotoran hidung mereka di mana pun mereka suka. Tempat favorit biasanya di dinding atau di bawah meja.
- Makan makanan yang jatuh ke lantai. Anak-anak tidak tahu konsep kebersihan. Itu sebabnya kadang-kadang mereka tidak peduli ketika makanan mereka jatuh di lantai. Tanpa rasa bersalah atau jijik mereka akan mengambilnya dan memakannya lagi.
- Bermain dengan pakaian kotor. Sekali lagi, anak-anak tidak peduli kotor. Mereka tidak tahu bahwa pakaian yang mereka kenakan sudah bau atau kotor. Biasanya mereka suka bermain dengan pakaian kotor mereka, baik memegang atau meletakkannya di kepala mereka.
- Suka bermain dengan bagian tubuh. Ini biasanya dilakukan oleh anak laki-laki. Ketika bermain, mereka tiba-tiba bisa meletakkan tangan mereka di celana dan bermain dengan alat kelamin mereka. Sebenarnya normal dilakukan anak-anak, tapi bagaimana kalau dilakukannya di depan umum? Apalagi, jika setelah bermain dengan alat kelamin, tangan kotor mereka langsung menyentuh makanan.
- Menjilati semuanya. Untuk anak-anak terutama bayi, tidak ada objek yang aman. Mereka tidak akan pernah kehabisan mainan. Ketika mereka bosan, mereka mulai menjilati apa pun yang ada di sekitar mereka. Mulai dari mainan, buku, pakaian, meja, hingga lantai.
Orangtua tetap harus waspada terhadap risiko yang dilakukan oleh anak-anak. Beberapa perilaku anak-anak bisa membahayakan kesehatan mereka, sehingga menjadi tugas orangtua untuk mengajarkan anak-anak bagaimana mereka berperilaku.