Sutradara The Lord of The Rings Ikut Mencari Malaysia Airlines

Axel Natanael Nahusuly

Editor

Sutradara The Lord of The Rings Ikut Mencari Malaysia Airlines
Sutradara The Lord of The Rings Ikut Mencari Malaysia Airlines

Intisari-Online.com - Sutradara asal Selandia Baru, Peter Jackson, yang dikenal lewat trilogiThe Lord of the Rings, mengizinkan jet pribadinya digunakan untuk membantu pencarianpesawat Malaysia Airlines MH370. Demikian dilansir harianThe New Zealand Herald, Kamis (3/4/2014).Pesawat jet pribadi jenis Gulfstream G650 itu sudah terlihat di kota Perth, Australia, yang menjadi pusat komando pencarian Boeing 777-200 yang hilang itu.Namun, sejauh ini belum diperoleh informasi soal siapa yang bertanggung jawab atas pesawat itu atau apakah sutradara pemenang Oscar itu menerima pembayaran untuk penggunaan pesawat pribadinya tersebut."Peter tidak akan mencari publisitas untuk hal semacam ini dan biasanya dia akan menghindar," kata juru bicara Peter Jackson, Matt Dravitzki."Puluhan pesawat terbang militer dan pribadi terlibat dalam pencarian ini dan sungguh menggelikan saat sebuah pesawat milik seorang selebriti lebih menjadi berita ketimbang nasib lebih dari 200 penumpang itu," tambah Dravitzki.Pesawat milik Peter Jackson yang ia gunakan untuk membantu pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 ini baru dibeli bulan lalu dengan harga sekitar 40 juta poundsterling. Pesawat ini biasanya berbasis di Wellington, Selandia Baru, dan bisa membawa delapan penumpang ditambah empat orang awak.(Baca juga: Tak Seorang pun Penumpang Malaysia Airlines MH370 Jadi Tersangka)Pesawat yang digambarkan dalam situs Gulfstream memiliki kecepatan sangat tinggi itu bisa menempuh jarak 12.000 kilometer sekali terbang.Lalu apa kegunaan pesawat pribadi Peter Jackson ini selain untuk membantu pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370? Kabarnya, pesawat itu akan digunakan sebagai perantara komunikasi antarpesawat yang terlibat pencarian di Samudra Hindia. Namun, sejumlah pakar penerbangan meragukan pesawat pribadi Jackson digunakan untuk tujuan tersebut."Saya tidak melihat perlunya kepentingan seperti itu. Pesawat militer sangat mampu mengelola komunikasi mereka sendiri," kata Peter Clark, pakar penerbangan. (Kompas)