Usut Asal: Awal Mula Gagasan Mencuci Tangan

K. Tatik Wardayati

Editor

Usut Asal: Awal Mula Gagasan Mencuci Tangan
Usut Asal: Awal Mula Gagasan Mencuci Tangan

Intisari-Online.com – Tahukah Anda, gagasan mencuci tangan dengan benar adalah salah satu momen terpenting dalam sejarah kesehatan dunia?

Sebelum abad ke-19, banyak orang meninggal sebelum usia 50. Sebagian besar mati karena infeksi. Bahkan di Denmark, pada tahun-tahun terburuk abad ke-19, 50% ibu yang melahirkan akhirnya meninggal dunia.

Hingga pada 1847, Dr. Ignaz Philipp Semmelweiss, dokter asal Hungaria, menemukan fakta bahwa kebiasaan dokter yang tidak mencuci tangan sering menyebabkan infeksi yang berujung kematian pasien. Maka Semmelweiss segera membuat prosedur mencuci tangan dan penggunaan larutan chlorinated lime sebagai desinfektan.

Prosedur desinfeksi Semmelweiss mewajibkan dokter dan perawat mencuci tangan dengan sabun pada jeda kontak antara dua pasien. Selain itu, dokter juga mesti mencuci tangannya dengan larutan desinfektan usai mengotopsi jenazah.

Awalnya gagasan mencuci tangan dari Semmelweiss ini ditolak banyak dokter yang tersinggung. Apalagi, Semmelweiss tidak dapat memberikan penjelasan ilmiah soal prosedur desinfeksi tersebut.

(Baca juga: Mencuci Tangan yang Benar)

Sampai kemudian Joseph Lister, dokter bedah Inggris, menggabungkan prosedur Semmelweiss dengan pembuktikan ilmiah tentang mikroorganisme penyebab penyakit. Pada 1865 prosedur desinfeksi ala Semmelweiss dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan resmi diterapkan di rumah sakit.

Kini prosedur cuci tangan ala Semmelweiss dan Lister sudah diadopsi oleh semua rumah sakit dan klinik. Bahkan juga telah kita laksanakan sebagai salah satu kegiatan sanitasi di rumah, tempat kerja, dan sekolah sebagai upaya mencegah penularan penyakit oleh mikroorganisme. (F. Ariani – Intisari)