Intisari-Online.com - Lupa meminum obat bagi penderita tekanan darah tinggi bisa meningkatkan risiko terkena serangan jantung sebanyak 40% menurut sebuah penelitian di Glasgow University, Skotlandia. Tekanan darah tinggi mempengaruhi sepertiga orang dewasa dan jika tidak dirawat dengan baik bisa meningkatkan risiko terkena serangan jantung yang bisa berakibat fatal.Tetapi bukti terbaru menunjukkan bahwa perubahan drastis dalam tekanan darah bisa berakibat buruk bagi kesehatan bahkan dalam beberapa kasus, kematian. Para ahli memperingatkan bahwa naik-turunnya tekanan darah dalam waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun meningkatkan risiko kematian 35% sementara risiko terkena stroke atau serangan jantung meningkat 42%.Hal ini diperparah jika pasien tidak rajin meminum obat. Naik-turunnya tekanan darah disebabkan banyak kondisi, dari stres, diabetes yang bisa merusak pembuluh darah atau karena keturunan. Naiknya tekanan darah disebut sebagai pembunuh sunyi sebab sulit dideteksi dari awal dan kematian akibat tekanan darah tinggi adalah penyebab kematian terbesar di dunia.Dr. Sandosh Padmanabhan dari University of Glasgow berkata bahwa tekanan darah akan naik turun selama kehidupan manusia. Khusus bagi penderita tekanan darah tinggi, meminum obat secara rajin bisa membantu. Jika terkena efek samping obatnya cukup mengurangi dosis yang ada. Saat ini perawatan untuk tekanan darah tinggi termasuk pengecekan reguler dan pengobatan untuk mengembalikan tekanan darah ke posisi yang aman.Penelitian yang rilis di jurnal Hypertension ini melihat dari 14 ribu pasien yang menderita tekanan darah tinggi. Skala tekanan darah tinggi adalah prediksi yang kuat untuk usia serta rata-rata tekanan darah. Penelitian ini menunjukkan pentingnya mengecek tekanan darah serta menjaga berat badan. (DailyMail)