Advertorial
Intisari-online.com -Kalau sistemsmart cityyang tengah diterapkan dan terus dikembangkan di Jakarta dan beberapa kota di Indonesia bisa menarik perhatian negara tetangga seperti Singapura, maka tidak ada salahnya pula kalau kita berkaca dari sistem smart city di kota-kota lain di dunia.
Kota Tokyo, Seoul, dan Barcelona bisa jadi acuan yang pantas.
Tahun 2015, peringkat terbaik penerapansmart citydi dunia diperoleh oleh Tokyo menurut laporan Cities in Motien Index (CIMI) milik The IESE Business School. Menyusul kemudian London, New York, Zurich, Paris, Geneva, Basel, Osaka, Seoul, dan Oslo. Kota-kota modern inilah yang direkomendasikan menjadi contoh untuk kota-kota lain yang sedang merintis sistemsmart citydi negaranya.
Di Indonesia, Jakarta menjadi kota pertama yang diterapkan sistem kota pintar. Tidak lama lagi, Bandung dan Surabaya juga akan segera menyusul untuk menerapkan sistem kota modern ini.
Di Jakarta kehadiran QLUE dan CROP merupakan salah satu programsmart cityyang sangat baik. Dengan kedua aplikasi tersebut, partisipasi masyarakat untuk membantu perbaikan kondisi Jakarta semakin nyata.
Selain itu, transparansi dari kinerja pemerintahan provinsi DKI Jakarta tidak lagi tertutup. Jika dari hari ke hari perkembangannya semakin baik, harapan agar Jakarta menjadi kota pintar yang menyejahterakan warganya akan segera tercapai.
Siapa tahu kita bisa segera menyusul kecanggihan Seoul, Korea Selatan yang sangat fokus dalam pelayanan publik. Teknologi informasi jadi andalan pemerintah kota demi keamanan dan kenyamanan masyarakatnya.
Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah menyediakan akses internet super murah yang dapat diakses di setiap rumah warga.
Baca juga:Setelah Bercerai Seperti Inilah Tempat Tinggal Putri Diana, Jangan Terkejut Ya!
Walau disebut-sebut sebagai kota teknologi, Seoul bukannya membabi buta menggunakan sebanyak mungkin teknologi untuk menjadi kota pintar. Rupanya, Seoul menaruh perhatian lebih kepada masyarakatnya ketimbang teknologinya.
Bagi pemerintah Seoul, teknologi yang digunakan di kota tersebut wajib memiliki manfaat bagi kepentingan masyarakat. Hal ini dilakukan dengan harapan agar masyarakat dan kota memiliki hubungan ‘saling’ yang erat.
Tahun 2012 saja, Seoul sudah mendistribusikan ponsel pintar bekas kepada masyarakat kurang mampu. Kebanyakan masyarakat mampu juga mendonasikan gawai mereka yang lama ketika membeli gawai yang baru. Gawai-gawai itu kemudian diperbaiki dan didistribusikan secara gratis pada yang membutuhkan.
Untuk keamanan warga, Seoul telah menggunakan puluhan ribu CCTV di penjuru kota. Kawasan Gangnam di Seoul bahkan telah dipasang 3500 CCTV untuk sebuah daerah seluas 39.5km2itu.
Dibandingkan dengan Jakarta yang masih memasang 1300 CCTV untuk wilayah seluas 661,52km². Begitu juga di kawasan Seoul lainnya seperti di Eun-pyeong, Seongdong , dan Yongsan.
Teknologismart devicejuga digunakan untuk mengidentifikasi kondisi darurat pada anak-anak, kaum difabel, lansia,dan mereka yang menderita Alzheimer. Ketika pemegang alat tersebut menekan tombol darurat, alarm peringatan akan terkirim pada wali, polisi, pemadam kebakaran, dan pusat pantau CCTV. Dengan koneksi internet yang sangat cepat informasi dapat diterima tanpa berlama-lama.
Berbagai pelayanan publik yang dapat dinikmati masyarakat melalui aplikasi bernamau-City.Dengan aplikasi ini, masyarakat dapat mencari, mereservasi, dan membayar pelayanan publik. Seperti pendidikan, infrastruktur, pariwisata, transportasi, komoditi, dan pelayanan kesehatan. Ambisi dan kegigihan pemerintah demi kesejahteraan rakyatnya patut diacungi dua jempol.Jjang!(bahasa Koreanya hebat, -red)
Sekarang mari kitaberkaca dari kota Barcelona yang ada di negara Spanyol. Barcelona adalah kota pertama yang menerapkan sistemsmart citydi dunia. Layanan publik berbasis teknologi menjadikan kota ini memiliki banyak aplikasi untuk melayani masyarakatnya.
Seperti layananTelecare,yang dikhususkan bagi para lansia dan warga disabilitas demi mendukung kemandirian mereka. PerangkatTelecarememberi layanan curhat hanya sekadar untuk bercerita alias curhat.Telecarejuga terhubung dengan dokter dan pelayanan darurat seperti ambulan dan pemadam kebakaran.
Untuk memudahkan masyarakat, pemerintah Barcelona menyediakan aplikasiMobileID.yang bisa diunduh dismartphoneuntuk mendapatkan identitas digital. Sehingga warganya tidak membutuhkan kartu identitas konvensional. Keperluan administrasi semakin mudah karena semua sistem pemerintah terintegrasi denganMobileID.
Sistem demokrasi di Barcelona semakin terlihat denganopen datayang diterapkan pemerintah. Semua warga dapat melihat transparansi kinerja pemerintahan, bahkan bisa memberikan ide dan proposal untuk kemajuan kota. Warga lainnya juga berhak memberi dukungan dan kritikan terhadap ide tersebut. Jika hasilvotingtinggi dan ide tersebut layak diterapkan, pemerintah tidak segan melakukannya.
Soal kecanggihan transportasi bisa belajar dari Tokyo. Kekuatan utama Tokyo sehingga dinobatkan sebagaismart cityadalah sistem transportasi masalnya. Untuk hampir 38 juta penduduknya, pemerintah membangunsubwayyang saling terhubung untuk seluruh tujuan warga. Tokyo memiliki 882 stasiun dan 121 kereta api yang melayani kebutuhan perjalanan masyarakat. Dengan begitu, arus lalu lintas yang padat dapat diatur dengan lebih tertib.
Warga Tokyo juga tampaknya lebih senang menggunakan fasilitas kereta bawah tanah tersebut. Tidak heran kalau jumlah penumpang kereta api di Tokyo mencapai 14,6 miliar setiap tahunnya. Bahkan untuk penerbangan internasional, Tokyo memiliki semua penerbangan langsung tanpa transit.
Dalam bidang penghijauan, Tokyo juga sangat bergiat. Sejak tahun 2006 pemerintah Tokyo memulai penghijauan kota secara besar-besaran di kota dengan luas wilayah 8,547km2 itu. (Tika)