Setelah kejadian itu Irfan juga meminta maaf kepada keluarga begal di Bekasi, Jawa Barat.
Ia mengaku tidak pernah berniat membunuh.
Saat itu, Irfan hanya membela dirinya karena merasa terancam.
"Kepada pihak korban yang meninggal atau juga yang masih ada di kantor polisi, saya mohon maaf sebesar-besarnya."
"Saya tidak bermaksud untuk membunuh," ujar Irfan dalam program AIMAN episode "Bimbang, Status Korban Begal" yang tayang di Kompas TV, Senin (4/6/2018) malam.
Irfan menyampaikan, tidak pernah diajarkan memiliki rasa dendam kepada siapa pun selama belajar di Pondok Pesantren Darul Ulum, Pamekasan, Jawa Timur.
"Saya di pondok diajari bukan untuk benci atau dendam kepada seseorang, tetapi saya diajari untuk rendah hati, tetapi punya harga diri," katanya terbata-bata.
Irfan mengaku akan selalu mendoakan keluarga begal tersebut sampai ia pulang ke kampung halamannya di Madura.
Ia kembali meminta maaf kepada keluarga begal itu.
"Saya pasti akan mendoakan pihak keluarga yang meninggal itu meskipun saya pulang ke Madura," ucap Irfan.
Irfan dan Rafiki dianggap dapat menjadi inspirasi warga Bekasi dan aparat kepolisian untuk berani melawan tindak kejahatan. (Ardito Ramadhan-Nursita Sari)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Irfan, Remaja yang Melawan hingga Menewaskan Begal di Bekasi" dan "Sambil Terbata-bata, Irfan Minta Maaf pada Keluarga Begal di Bekasi"
Baca juga: Hebat, Insiyur Muda India Ini Bisa Ubah Polusi Udara Menjadi Tinta
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR